Wednesday 28 August 2019

MOBILE LEGEND MYSTERY

0 comments

"Ketika kau beranggapan biasa saja, namun yang terjadi adalah hal yang tidak kau sangka, sanggupkah dirimu berlaku biasa? Atau malah mencari pelakunya?" (Mobile Legend Mystery)


Kronologi :

15 Agustus 2019  16:21

Sekitar jam setengah lima, aku login dengan akun mobile legendku. Biasanya adikku yang memainkannya di warnet. Namun, beda halnya kali ini dia seakan tidak menggubris ucapan laki-laki itu yang kutahu adalah temanku sendiri. Karena aku panik, aku memutuskan mengirim pesan padanya.


Me : "Hey-hey. Yang mainin akunmu siapa?"
Him: "Gaktau dimainin siapa, sepertinya dihack."
Me : "Astaga pantes."
Him: "Kenapa rupanya?  Capek juga naikinnya."
Me: "Coba baca."

Dan aku memutuskan untuk mengirim screenshot chat itu tanpa berpikir panjang karena aku cuma ingin memastikan bahwa orang yang mehack sudah kelewat batas.










Intinya setelah aku mengirim itu, temanku itu benar-benar menyesal dan meminta maaf untuk sesuatu yang tidak dilakukannya. Well, aku juga tidak apa jika beneran dihack. Karena bagaimana pun aku harus bisa menanggung resiko saat memainkan game laki-laki itu, mungkin memang ada yang sengaja mencemarkan nama baik temanku itu. Aku juga bercerita bahwa akunku juga pernah dihack dan winrate serta ranknya diturunkan. Bahkan aku juga berkata kasar di bio saking marahnya aku. So, aku hanya menenangkan temanku dan berucap bahwa aku tidak apa-apa.

19 Agustus 2019

Aku kembali mendapatkan chat tidak sedap yang aku yakin adalah orang iseng. Dan aku mencoba membiarkan saja apa yang diucapkan sembari menanyakan mana temanku. Tapi kali ini aku tidak mengirim screenshotnya pada temanku agar temanku tidak merasa bersalah lagi.

Setelah dia mengganti namanya

26 Agustus 2019

Sebuah pesan masuk melalui Whatsapp dan isinya :

"Halo? Masih ada chat yang kamu ss kemarin?"

Aku membalas iya dan mengirim lagi semua ssnya. Hingga pesan masuk lainnya membuat aku terkejut. 

"Kurasa anak 18 yang ngehack."

Oke, jadi biar kujelaskan bahwa 18 yang dimaksud adalah stambuk 18 di jurusanku yang merupakan junior satu tahun di bawah. Awalnya aku tidak percaya itu mereka jika dilihat dari gaya tulisannya, namun keterangan temanku bahwa dia hanya memakai hp salah satu junior itu saat Liga, membuat aku tidak bisa berkata-kata. 

Äku teringat chat tanggal 19 dan aku mencoba meminta idnya. Awalnya aku tidak tahu kalau namanya sudah diganti sehingga saat aku cari di pertemanan gameku tidak ada nama "Kiming BOSS' lagi, melainkan 17 -- (sesuai gambar) Dan di situlah kecurigaanku dimulai. Bahwa pelakunya adalah, dari jurusanku sendiri.

Me: "Namanya udah diganti ya sepertinya ada chat terakhir kali dikirimnya."
Him: "Ohya? Coba liat."
(Aku mengirim ss chat pada 19 Agustus)

Sejak saat itu aku merasa bahwa ini bukan lagi kelakuan orang luar, melainkan orang-orang dalam jurusanku. Dalam hati aku bertanya, apa salahku pada mereka? Dan apa juga salah temanku pada mereka? 

27 Agustus 2019

Satu grup heboh perihal masalah ini. Aku yang tak sengaja merayakan ulang tahun temanku akhirnya diinterogasi. Aku mencoba menjelaskan perihal masalah ini pada mereka, dan semuanya tidak ada yang terima. Walaupun dalam diriku sendiri aku sudah biasa menerima chat tidak senonoh seperti itu, lain halnya dengan temanku yang geram dan tidak terima. 

Akhirnya teman-temanku yang lain mengadakan rapat dan mengumpulkan junior terkhusus laki-laki. Aku mendatangi temanku dan menjelaskan keraguanku bahwa ini bukan ulah junior melainkan senior. Tapi temanku sangat yakin karena ia hanya meminjam satu handphone di saat Liga.

Jadi, mereka semua menjelaskan kronologi itu dengan berapi-api. Di awal menit, mereka semua diam tak berkutik. Namun setelah di akhir menjelang maghrib mereka mencoba memecahkan kasus itu. Begini logika mereka. 

1. Saat orang itu menchat kakak, dia sama sekali tidak menyebutkan nama, yang artinya bisa saja itu bukan dari stambuk 18 karena kami pun tidak semua kenal. Dan, mungkin saja orang itu chat random karena kakak buat pake foto sendiri. 

2. Di saat liga hanya dua handphone yang kami pinjamkan, dan dua-duanya tidak ada akun itu. Bagaimana mungkin bisa kami dituduh?

3. Di jam yang sama saat menchat kakak, dia masih menggunakan nama Kiming BOSS dan itu bukanlah dari kami. Namun ketika dia mengganti namanya, mungkin saja itu hanya sekedar pengalihan isu agar ia tidak dicari padahal bukan dari jurusan kami. Sehingga orang-orang berspekulasi kamilah yang melakukannya. 

4. Mungkin memang benar stambuk 18, tapi dia melakukannya karena ada sakit hati pada orang abang dan kakak. 

Aku tidak diijinkan bicara setelah itu. Hanya laki-laki yang boleh bicara, tapi aku punya jawaban atas  spekulasi mereka.

1. Dia memang tidak menyebut nama, dan aku memang memasang foto, tapi tidak semua tahu jika foto yang kupasang adalah foto diriku sendiri. Bukankah kebanyakan orang memasang foto agar banyak followers padahal hode? Dan selagi pun selama aku memainkan ML aku tidak pernah mendapat chat seperti kalau tidak dari chat public itu pun karena menampakkan wajahku. Namun lain halnya dengan kasus ini, temanku jarang bermain denganku namun si pelaku dengan santai menchat aku? Dan mengatakan hal seperti itu? Seolah dia mengenalku. Dan, jikalau memang itu dihack dan tidak tahu pelakunya aku sih biasa saja. Namun yang jadi permasalahan, dia adalah bagian dari jurusanku saat dia mengganti namanya.

2. Apakah jika akun ML di logout ada jejaknya? Tidak ada bukan. Selagi pun dia hanya bilang bahwa akun itu yang ada di hpnya. Lalu siapa lagi tersanggka? 

3. Untuk pengalihan isu, temanku sendiri sudah cek semua akun teman-temannya namun tidak ada yang memainkan ML di jam itu. Apa lagi yang dialihkan?

4. Sakit hati itu banyak, dan temanku yang orang baik juga tidak punya masalah apa-apa kenapa harus bawa nama stambuk? 

Tapi aku tidak sepenuhnya menyalahkan juniorku, bahkan menurutku sendiri mungkin saja ini ulahnya senior yang tidak menyukaiku atau sakit hati padaku karena aku pernah mabar bersama mereka. Dan selagi pun dari kata-katanya saja tidak mungkin seorang junior yang seolah baru tamat SMA dan melihat kami saja pun takut bisa mengucapkan seperti itu. Atau kemungkinan terakhirnya adalah akun itu memang tinggal di hp junior, tapi yang memainkannya adalah senior yang berhubungan dengan junior itu, dan setelah melakukan hal itu seperti tidak ada jejaknya, dia melogoutnya.

Namun ada yang aneh, karena aku sudah membaca chat temanku sendiri melalui akun adiknya saat si pelaku on. Dan dia mengatakan bahwa hanya akun itu yang ada di hpnya. Aku makin bingung, tapi yeah walaupun mereka membela itu chat random, tapi apakah mereka membenarkan bahwa berkata seperti itu pada orang random adalah hal yang benar? Apakah mereka tidak punya pikiran? Aku memang sering dichat seperti itu namun bukan melalui ML, melainkan Twitter, namun kebanyakan dari mereka tidak aku gubris dan karena aku tahu bahwa Twitter banyak hal yang tidak disensor dan itu resikoku. Dan aku tidak mengenal mereka. 

Lain halnya dengan kasus ini yang dia kenal stambukku dan mereka berada di jurusan yang sama denganku. How could him? Apa pernah aku menyakitinya atau membuat dia sakit hati ? I don't know. Yang pasti aku tidak ingin bertumpu pada satu titik bahwa junior itulah yang melakukannya. Banyak kemungkinan besar, bisa jadi senior yang membenci stambukku atau, membenci aku dan temanku itu.

Menurut kalian gimana?




Leave a Reply

Terima Kasih telah membaca. Akan sangat dihargai jika diberi kritik dan saran juga hal menarik lainnya yang akan dibahas :)

Labels

Cerpen (37) Wacana (18) Artikel (12) Puisi (8) Drabble (7) Sad Story (7) Review Blog (3) Ulasan (3) Essay (2) Lagi Viral (2) Resensi (2) Review Film (2) Review Series (2) Tips (2) Biografi (1) Quotes (1)