Monday 19 August 2019

Secercah Harapan untuk Ibu Kota Baru

6 comments



Berbuat untuk sebuah harapan, yang tidak lagi dikeluhkan tetapi diperjuangkan.”(Najwa Shihab)


Kutipan kalimat bijak tersebut sedang mengatakan bahwa sebuah harapan yang hadir dalam setiap pemikiran orang-orang tentang masa depan, tidak akan pernah tercapai jika hanya dalam bentuk kata-kata tanpa diperjuangkan. Sesuatu hal yang selalu diharapkan dapat bermanfaat namun jika dikeluhkan hanya dapat memperkecil suatu hasil. Seperti sebuah perencanaan yang hanya disimpan tanpa pernah ditindak lanjuti. Bahwa tanpa harapan, tidak akan pernah terjadi sesuatu yang besar. Seperti halnya harapan besar Soekarno untuk Indonesia di masa penjajahan, harapan besar Raden Adjeng Kartini untuk para perempuan, dan juga harapan besar tokoh-tokoh dunia untuk kemajuan negara yang ditempatinya.

Demikian pula dengan penetapan atau informasi yang sudah beredar di sosial media mengenai bangsa kita. Bangsa yang membutuhkan harapan baru untuk berpijak dengan menetapkan satu titik yang sedari dulu kita banggakan dan merupakan simbol dari setiap negara. Setiap negara yang tidak lain dan tidak bukan pasti akan lebih dikenal dengan ibu kotanya. Ibu kota yang menurut pengertiannya adalah kota tempat kedudukan pusat pemerintahan suatu negara, dan tempat dihimpun unsur administratif, yaitu eksekutif, legislatif, dan yudikatif.

Indonesia memiliki badan khusus yang menangani perencanaan nasional. Dan dalam hal ini adalah Kementerian PPN atau BappenasBukan hal yang mudah dalam menentukan perencanaan, apalagi untuk sesuatu hal yang besar yaitu pemindahan Ibu Kota Baru. Dikutip dari Thomas Alva Edison, ia mengatakan bahwa ”Sibuk tidak selalu berarti benar-benar bekerja. Tujuan dari semua pekerjaan adalah hasil atau pencapaian dan untuk mencapai salah satu dari tujuan tersebut harus ada pemikiran, sistem, perencanaan, kecerdasan, dan tujuan yang tulus, serta kerja keras. Terlihat bekerja bukanlah bekerja.” Artinya dibutuhkan pula seseorang yang bisa memimpin dalam upaya pemindahan Ibu Kota Baru yang sesuai dengan apa yang dicita-citakan. Tidak hanya untuk terlihat bekerja namun benar-benar bekerja.

Upaya Bappenas dalam melakukan pemindahan Ibu Kota Baru tentulah tidak sembarangan, artinya telah terjadi perencanaan sejak dini hingga akhirnya matang dan disetujui oleh Presiden Joko Widodo. Dilansir dari makassar.id, Presiden Joko Widodo mengatakan ia ingin melihat visi ke depan seperti apa. Indonesia sebagai negara besar juga ingin memiliki pusat pemerintahan yang terpisah dengan pusat ekonomi, bisnis, perdagangan, dan jasa serta dapat menapak ke depan sebagai sebuah negara maju.

Pada tahun 1961, status Djakarta diubah dari Daerah Tingkat Satu menjadi Daerah Khusus Ibukota (DKI), artinya sudah berpuluh tahun lamanya dipercayakan menjadi ibukota salah satu negara berkembang, yakni Indonesia. Namun, ada beberapa faktor yang akhirnya membuat ibukota layak digantikan. Beberapa di antaranya adalah Jawa mengalami krisis ketersediaan air, terutama di Jawa Timur dan DKI Jakarta. Bahkan 96 persen kualitas air di Jakarta tercemar berat. Selain itu, konversi lahan terbesar juga terjadi di pulau Jawa.

Faktor paling membebankan Jakarta adalah hiruk pikuk yang terjadi di dalamnya, yakni kemacetan. Di tahun 2017, akibat kemacetan dan tidak efisiensinya penggunaan bahan bakar, Jakarta mengalami kerugian mencapai 65 triliun. Bukan suatu hal yang tabu mengenai kemacetan Jakarta, sudah banyak juga netizen dari sosial media selalu mengeluhkan kemacetan yang semakin tinggi, sistem transportasi yang buruk, penurunan permukaan tanah dan yang paling terkenal adalah rawan banjir.

Pada April 2019, sejumlah rumah warga di Balekambang, Kramatjati, Jakarta Timur, rusak diterjang banjir. Dan masih banyak berita mengenai banjir Jakarta yang diliput dalam suatu artikel maupun televisi nasional. Dan semua beban itu, akan sangat mempengaruhi kinerja maupun aktivitas Jakarta sebagai ibu kota.

Untuk itu pula, demi meringankan beban salah satu kota besar yang sangat bersejarah itu, Presiden Joko Widodo menyetujui pemindahannya. Banyak rakyat yang selalu berharap besar untuk Ibu Kota Baru yang direncanakan. Harapan-harapan itu dirangkum dalam suatu pemikiran inovatif untuk Indonesia yang lebih maju. Di antaranya adalah, semoga ibu kota yang baru benar-benar strategis dan merupakan tempat keberagaman manusia yakni mengenai suku, adat, dan agama. Di ibu kota baru tersebut pula, dijunjung tinggi makna pancasila dan menjadi contoh yang sangat baik untuk kota lainnya.

Ibu kota merupakan suatu simbol, jadi diharapkan pula ibu kota yang baru, memiliki tempat wisata yang unik dan menggambarkan kekayaan dan kebudayaan alam Indonesia. Karena motivasi dan pengharapannya adalah guna untuk memajukan bangsa Indonesia pula. Selain itu, penduduk yang sangat meningkat di Pulau Jawa hendaknya tidak bernasib sama seperti di ibu kota baru yang populasi penduduknya masih bisa ditampung dengan perbandingan yang tidak terlalu besar.

Selain itu, kerusakan yang pernah terjadi di kota sebelumnya, hendaknya dapat diminimalisir sehingga ibu kota yang baru lebih tentram dan nyaman, seperti kemacetan dan rawan banjir. Dan yang paling terpenting adalah kesadaran masyarakat, akan sangat dihargai suatu negara dengan kualitas warganya. Jika warganya sama-sama menjaga dan membantu menyejahterakan Indonesia, lambat laun Indonesia akan menjadi negara maju.

“Hanya satu sampah,” adalah ungkapan berjuta manusia yang tinggal di Indonesia yang dapat menyebabkan lingkungan tercemar. Oleh karena itu, yang paling diharapkan dari negara itu sendiri adalah penduduk di dalamnya, dengan segala fasilitas yang terjaga dan kerusakan yang dihindari, ibu kota yang baru akan menjadi yang terbaik di Indonesia.

#IbuKotaBaru
#Bappenas

6 comments:

  1. Harapannya ibu kota jangan di pindah ke Kalimantan. Ke pulau lain aja kenapa? Di Kalimantan sudah cukup hancur sekarang ini. Kalo di pindah jadi ibu kota, dikhawatirkan status pulau Kalimantan sebagai paru-paru dunia menjadi terancam.

    ReplyDelete
  2. Ya takutnya nanti ditebang yakan, cuma berdasarkan keterangan mereka, mreka gabakal nebang pohon2 di kalimantan, status paru2 dunia pada Kalimantan ttp dipertahankan. Gimana menurut kita, sdh jadi keputusan :)

    ReplyDelete
  3. Berlian sekali tulisannya kakak 😍

    ReplyDelete

Terima Kasih telah membaca. Akan sangat dihargai jika diberi kritik dan saran juga hal menarik lainnya yang akan dibahas :)

Labels

Cerpen (37) Wacana (18) Artikel (12) Puisi (8) Drabble (7) Sad Story (7) Review Blog (3) Ulasan (3) Essay (2) Lagi Viral (2) Resensi (2) Review Film (2) Review Series (2) Tips (2) Biografi (1) Quotes (1)