Sunday 12 May 2019

TIME MACHINE OF YURA

0 comments

“Serang!” Para pemuda Semarang pun mengikuti langkah yang sama dengan melakukan pelucutan senjata tentara Jepang yang dipimpin Mayor Kido yang kala itu bermarkas di Jatingaleh.

“For every action, there must be an equal reaction.”  Bahkan Sir Isaac Newton melanggar perkataannya. Bahwa selalu ada cara untuk membalikkan waktu, memundurkan, bahkan mengubahnya.

Bahwa kekejaman yang terlahir di masa itu, membuatnya harus meregang nyawa. Bahkan kala itu, ia tidak bisa menyelamatkan orang yang sangat ia sayangi.
Mengikuti jejak para pemuda rumah sakit yang mendapat intruksi guna mencegat semua kendaraan Tentara Jepang yang melewati area Rumah Sakit Purusara, ia menemukan wanita itu. 

“Kau harus serahkan putramu,” hardik Tentara Jepang suruhan Mayor Kido itu.
Semua orang tahu peristiwanya, semua orang tahu latar belakangnya, tapi tidak ada yang tahu rasa sakit dibaliknya. 

Karena tepat saat itu, pistol ditembakkan ke kepala ibunya. Menyisakan dirinya yang bersembunyi di dalam gubuk tua itu. Dirinya yang penakut hingga ayahnya pun harus digorok lehernya tepat saat ia ditawan Jepang.

Tapi bukan itu yang ingin diubahnya, perempuan bertopi itulah yang dicarinya. Saat Jenderal Nakamura selaku bawahan Mayor Kido ditangkap oleh TKR (Tentara Keamanan Rakyat) di Magelang, tentara Jepang melepaskannya.

Pemuda Semarang juga berhasil menyita (mobil) Sedan milik Kompetai dan melucuti senjata dan menjebloskan mereka ke penjara. Pada waktu yang sama tersiar kabar tentara jepang telah menebar racun di "Reservoir Siranda" (sumber air di Semarang) hingga menimbulkan kekacauan terus menerus selama lima hari berturut-turut. 

“Kau harus menemukanku, sekalipun masa itu tidak bisa kau ubah, kau harus tahu aku dimana.”  

Ketika pertempuran [5 Hari di Semarang] pemuda Republik Indonesia saat itu berakhir dengan banyak korban, ia menuju pepohonan kala senja dan menatap dirinya bersama Yura. 

Sesaat dirinya pergi, Yura ternyata menghilang. Menyisakan sebuah mesin yang sekarang dipakainya. 

“Aku tidak pernah berkata itu mustahil, karena aku pernah melakukannya.”  Ingatan tentang Yura menjadi misteri tersendiri baginya.





Leave a Reply

Terima Kasih telah membaca. Akan sangat dihargai jika diberi kritik dan saran juga hal menarik lainnya yang akan dibahas :)

Labels

Cerpen (37) Wacana (18) Artikel (12) Puisi (8) Drabble (7) Sad Story (7) Review Blog (3) Ulasan (3) Essay (2) Lagi Viral (2) Resensi (2) Review Film (2) Review Series (2) Tips (2) Biografi (1) Quotes (1)