Tuesday 10 September 2019

Beautiful Light

26 comments

Langit semakin gelap dan puncak acara malam itu sudah berakhir. Sisa kembang api yang sedari tadi diletupkan sudah menjadi abu. Bahkan pada malam itu tidak seorangpun berada di sampingnya.



“Sebut satu keinginanmu,” ucap seorang perempuan berjaket abu-abu di sebelahnya. Tapi ia tak berkutik sedikitpun hingga perempuan itu menepuk pundaknya.

“Sebut saja, kau bisa memanggilku Perrie,” kata perempuan itu memperkenalkan dirinya.

Langit semakin gelap dan puncak acara malam itu sudah berakhir. Sisa kembang api yang sedari tadi diletupkan sudah menjadi abu. Bahkan pada malam itu tidak seorangpun berada di sampingnya.

“Happy Birthday Allisa,” kata Perrie sambil mengulurkan tangannya dan tersenyum tulus.

Allisa sontak kaget. Perlahan ia mendongakkan kepalanya untuk melihat Perrie yang berada di sampingnya.

“Aku ingin ... Nald ada disampingku,” pinta Allisa setelah menyambut uluran tangan Perrie. Perrie tersenyum lagi untuk kesekian kalinya.

Tiba-tiba angin bertiup begitu kencang menyapu rambutnya yang digerai. Perrie mendekati Allisa dan kemudian memeluknya erat seakan menahan kepedihan yang tiada tara.

“Kau tahu Nald takkan kembali, dan sihir itu tak bisa kulakukan, tapi aku janji akan mengabulkannya.” Kata-kata itu mengalun dengan indahnya bersamaan dengan kepergian Perrie.

Tiba-tiba seberkas cahaya berwarna oranye datang bersamaan dengan sesosok manusia yang selama ini ia kenal sebagai Naldi Affandi. Laki-laki yang sudah disukainya sejak SMP.

Namun perasaan itu harus tertanam saat Nald harus pergi untuk selamanya. Nald ditemukan tenggelam tak bernyawa saat kakinya tiba-tiba keram dan tidak seorangpun melihat kejadian itu.

Sekarang sosok Nald tepat berada di depannya. Ia memasang raut wajah bahagia, dengan bulu mata yang tebal, matanya terlihat melebar ceria, senyumnya gembira dengan memperlihatkan gigi-giginya yang rapi.

Happy Birthday Alisa Januari. Aku tahu kau menyukaiku, dan ternyata akupun begitu, hanya saja waktu tidak berpihak padaku, namun bisakah kunyatakan sekarang? Bahwa akupun sudah menyukaimu sejak pertama kali kita bertemu, jangan sedih lagi, My Lisa.” Nald tersenyum tulus sembari memeluknya.

2017,  ia resmi berumur 17 tahun. Tahun dimana Nald menyatakan cintanya dan ia bertemu Perrie. Serta tahun baru terbaik yang bersamaan dengan ulang tahunnya serta mengubah segalanya.

***

#RWCOdopBatch7
#OneDayOnePost

26 comments:

  1. Bahasanya mudah dicerna dan ceritanya mengalir. Nice,mbak!

    ReplyDelete
  2. bagus mbak. semangat terus lanjutkannya

    ReplyDelete
  3. :( sedih si tapi baguus... tapi paragraf terakhirnya lumayan bikin bingung

    ReplyDelete
    Replies
    1. Namanya juga drabble, pasti endingnya bikin bertanya2๐Ÿ˜‚

      Delete
  4. Aku juga mau dikabulkan permintaan ๐Ÿ˜…

    ReplyDelete
  5. Sungguh indah cahaya itu
    Cahaya harapan
    Hehehe

    ReplyDelete
  6. Bagus, tapi masih perlu dirapikan lagi. Semangat!

    ReplyDelete
  7. Selamat ualang tahun Alyssa...☺☺☺

    ReplyDelete
  8. Wah dalem banget nih ceritanya hehe GOOD!

    ReplyDelete

Terima Kasih telah membaca. Akan sangat dihargai jika diberi kritik dan saran juga hal menarik lainnya yang akan dibahas :)

Labels

Cerpen (37) Wacana (18) Artikel (12) Puisi (8) Drabble (7) Sad Story (7) Review Blog (3) Ulasan (3) Essay (2) Lagi Viral (2) Resensi (2) Review Film (2) Review Series (2) Tips (2) Biografi (1) Quotes (1)