Langit semakin gelap dan puncak acara malam itu sudah berakhir. Sisa kembang api yang sedari tadi diletupkan sudah menjadi abu. Bahkan pada malam itu tidak seorangpun berada di sampingnya.
“Sebut satu keinginanmu,” ucap seorang
perempuan berjaket abu-abu di sebelahnya. Tapi ia tak berkutik sedikitpun
hingga perempuan itu menepuk pundaknya.
“Sebut saja, kau bisa memanggilku Perrie,” kata
perempuan itu memperkenalkan dirinya.
Langit semakin gelap dan puncak acara malam itu
sudah berakhir. Sisa kembang api yang sedari tadi diletupkan sudah menjadi abu.
Bahkan pada malam itu tidak seorangpun berada di sampingnya.
“Happy Birthday Allisa,” kata Perrie sambil
mengulurkan tangannya dan tersenyum tulus.
Allisa sontak kaget. Perlahan ia mendongakkan
kepalanya untuk melihat Perrie yang berada di sampingnya.
“Aku ingin ... Nald ada disampingku,” pinta
Allisa setelah menyambut uluran tangan Perrie. Perrie tersenyum lagi untuk
kesekian kalinya.
Tiba-tiba angin bertiup begitu kencang menyapu
rambutnya yang digerai. Perrie mendekati Allisa dan kemudian memeluknya erat
seakan menahan kepedihan yang tiada tara.
“Kau tahu Nald takkan kembali, dan sihir itu
tak bisa kulakukan, tapi aku janji akan mengabulkannya.” Kata-kata itu mengalun
dengan indahnya bersamaan dengan kepergian Perrie.
Tiba-tiba seberkas cahaya berwarna oranye
datang bersamaan dengan sesosok manusia yang selama ini ia kenal sebagai Naldi
Affandi. Laki-laki yang sudah disukainya sejak SMP.
Namun perasaan itu harus tertanam saat Nald
harus pergi untuk selamanya. Nald ditemukan tenggelam tak bernyawa saat kakinya
tiba-tiba keram dan tidak seorangpun melihat kejadian itu.
Sekarang sosok Nald tepat berada di depannya. Ia
memasang raut wajah bahagia, dengan bulu mata yang tebal, matanya terlihat
melebar ceria, senyumnya gembira dengan memperlihatkan gigi-giginya yang rapi.
“Happy Birthday Alisa Januari. Aku tahu kau
menyukaiku, dan ternyata akupun begitu, hanya saja waktu tidak berpihak padaku,
namun bisakah kunyatakan sekarang? Bahwa akupun sudah menyukaimu sejak pertama
kali kita bertemu, jangan sedih lagi, My
Lisa.” Nald tersenyum tulus sembari memeluknya.
2017, ia resmi
berumur 17 tahun. Tahun dimana Nald menyatakan cintanya dan ia bertemu Perrie.
Serta tahun baru terbaik yang bersamaan dengan ulang tahunnya serta mengubah
segalanya.
***
#RWCOdopBatch7
#OneDayOnePost
Bahasanya mudah dicerna dan ceritanya mengalir. Nice,mbak!
ReplyDeleteTerima kasih☺️
DeleteMantap #semangat
ReplyDeleteThankyou mas
DeleteCeritanya bagussss
ReplyDeleteMakasih mba☺️☺️
DeleteAdakah kelanjutannya?
ReplyDeleteGada๐ญ drabble emang segitu aja
Deletebagus mbak. semangat terus lanjutkannya
ReplyDeleteIyaaa mbaa ☺️ makasih gaa
DeleteSemangaat
ReplyDeleteMakasihh kaka☺️
Delete:( sedih si tapi baguus... tapi paragraf terakhirnya lumayan bikin bingung
ReplyDeleteNamanya juga drabble, pasti endingnya bikin bertanya2๐
DeleteAku juga mau dikabulkan permintaan ๐
ReplyDeleteGada perrie di dunia nyata๐ญ
DeleteSungguh indah cahaya itu
ReplyDeleteCahaya harapan
Hehehe
Iyanih hehe
DeleteSemangat kak, tulisannya bagus
ReplyDeleteMakasih kaka☺️
DeleteBagus, tapi masih perlu dirapikan lagi. Semangat!
ReplyDeleteIyanih cerita lama soalnya:)
DeleteSelamat ualang tahun Alyssa...☺☺☺
ReplyDeleteCritanya aku tulis pas ultah ke 17 aku sih☺️
DeleteWah dalem banget nih ceritanya hehe GOOD!
ReplyDeleteMakasih kaka☺️
Delete