Monday 11 May 2020

Ramadan Punya Cerita

4 comments

"Ramadan is time to empty your stomach to feed your soul" (Google)


Apa yang terlintas di benak kalian saat mendengar kata Ramadan? Ya, tentu saja berpuasa, berbuka, sahur, dan yang paling penting adalah tarawih. Tapi jujur saja, Ramadan kali ini bukan Ramadan biasa, tapi penuh dengan cobaan. 

Salah satunya adalah Covid 19, perkembangan virus mematikan itu membuat semua orang mulai was-was untuk keluar rumah. Bahkan ada yang takut untuk sholat, bekerja, menghidupi keluarganya. Termasuk ayahku, ia memilih untuk bekerja di rumah, selagi pun kondisinya juga sedang tidak sehat, bukan karena virus itu, tapi karena ada penyakit lain. 

Sebenarnya bukan itu saja yang menjadi halangan, tapi masih banyak, seperti larangan untuk beramai-ramai, buka puasa bersama, atau ingin sekedar bercengkrama di restoran ternama. Semuanya dilakukan pemerintah agar bisa meminimalisir bahkan menghentikan virus itu berkembang. Daerahku bukan seperti daerah pada umumnya, di mana di kota besar sudah banyak yang terjangkit virus ini, sedangkan di daerahku, hampir tidak ada. Bahkan jikalau ada pun, sudah langsung ditangani seperti kasus penjual ayam di seberang Masjid Agung Kota Sibolga. 

Seorang laki-laki yang mengikuti tes tentara dan kemudian diketahui bahwa dia terjangkit corona, dan penjual ayam itu adalah pemilik kos di mana laki-laki itu tinggal. Oleh sebab itu, beberapa hari mereka dikarantina, lalu dipulangkan karena baik-baik saja. Sebatas itulah perjuangan di kota ini, hanya saja pemerintah di sini tidak kalah ketatnya.

Gerbang samping Masjid Agung Kota Sibolga

Sebagai Remaja Masjid Agung Kota Sibolga, kami sering ditugaskan untuk menjaga sabun-sabun di depan gerbang, dan masing-masing memiliki alat pengukur suhu. Ini dilakukan setiap hari khususnya sebelum shalat tarawih karena cuaca malam memang sangat rawan. Selain itu, di hari pertama berpuasa, kami membagikan masker untuk jamaah yang tidak membawanya. Kala itu memang cukup teratur, kamu juga tidak kewalahan karena jamaah tidak sebanyak Ramadan tahun lalu. 

Menara Masjid Agung Kota Sibolga


Tapi ini hanya untuk orang remaja dan dewasa, anak-anak dihimbau untuk shalat di rumah saja, begitu pun perempuan sebetulnya tapi karena aku juga ingin tarawih, selesai menjalankan tugas aku langsung mengambil shaf paling depan. Jangan lupa, di sini sering hujan, jadi kipas-kipas yang terlalu dekat agak dijauhkan.

Perjuangan kami tidak sampai di situ, sebelum berbuka puasa tepatnya sekitar jam 17.30, kami harus menyajikan kue-kue untuk jamaah yang buka puasa di Masjid, aku ingat sekali tahun lalu orang-orang di sini sangat ramai, dan kue-kuenya juga selalu kurang, tapi berbeda kali ini, banyak makanan yang berlebih dan oleh karena itu, kami membagikan dengan rata agar semuanya bisa terasa berkah. Kebaikan-kebaikan seperti inilah yang sering kali dijumpai setiap Ramadan.

Semua orang berlomba-lomba untuk bersedekah, khususnya kepada orang yang hendak berbuka. Kami selalu mencuci tangan dengan bersih sebelum menyajikan kue, mie, bubur, teh manis, setidaknya itulah yang paling kuingat sering diberikan oleh orang-orang. Kebersamaan kami bukan untuk diri sendiri, tapi untuk kemajuan Masjid Agung ini, karena sudah beberapa hari ini, tadarus juga tidak diadakan dikarenakan malam hari banyak angin malam yang tidak menyehatkan. 

Tapi kebaikan itu terbukti, kemarin malam mulai diadakan tadarus, tepatnya setelah Nuzulul Qur'an. Pesertanya tidak sembarang, orang-orang yang biasanya dari Masjid lain berdatangan, maka kali ini tidak diperbolehkan. Tentu saja yang menjadi peserta adalah Remaja Masjid Agung Kota Sibolga. Kami berusaha secepat mungkin untuk mengkhatamkan Qur'an jauh sebelum hari raya. Bahkan kami berencana untuk membaca masing-masing satu juz agar tidak ketinggalan. 

Sebagai seorang mahasiswa, tentunya tidak lupa jika aku bukan libur, melainkan kuliah online.Isunya juga ini akan berlangsung sangat lama, aku bahkan merindukan kelasku, teman-temanku di Kota Medan, dan merindukan praktikum bersama mereka. Ada beberapa yang menurutku suatu kebahagiaan, tapi sebagian lagi adalah musibah. Pertama, aku tidak akan bisa mengikuti kerja praktek tahun ini padahal tahun depan aku harusnya bisa menyusun skripsi. Kedua, paket di sini tergolong mahal, beda dengan saat di Kota Medan. Ketiga, aku tidak akan bisa berkumpul bersama teman kuliahanku, atau sekedar untuk buka bersama seperti tahun sebelumnya.

Dan kebahagiaanku yang paling aku rindukan adalah pulang kampung, dan berkumpul bersama keluarga. Setidaknya inilah yang mengobati hatiku jika selalu di rumah. Makanan rumah memang selalu lebih enak dibandingkan makanan apa pun. Oleh sebab itu, aku masih bisa menikmati kuliah online di rumah aja. Selagi pun, adikku yang kuliah di Padang juga pulang, jadi kami benar-benar fokus untuk mengikuti kinerja Remaja Masjid Agung. 

Banyak yang mengeluh lantaran work from home hanya untuk orang-orang kaya. Karena buruh tidak bisa hanya berdiam di rumah. Kakak sepupuku contohnya, setiap hari bekerja di pasar, memakai masker, bahkan jika ada isu lockdown pun, toko mereka tetap buka. Sama halnya dengan salah satu senior di Remaja Masjid Agung, namanya Eki, ia tiap hari ke sana kemari untuk menghidupi keluarganya, bahkan saat rapat saja biasanya terlambat. Pernah sekali beliau bercerita bahwa, "Kita memang harus menjaga diri dari corona, khawatir itu wajar, tapi bagaimana mungkin buruh seperti kami ini, harus di rumah juga? Jika ada bantuan pemerintah dalam bentu uang per bulan tidak masalah, jadi apa pun yang menjadi pilihan kita, semoga selalu dirahmati Allah."

Tidak ada yang pernah membenci beliau, dia sangat dihormati. Seperti malam Nuzullul Qur'an kemarin, kami menampilkan nyanyian "Lailatul Qadar" dan "Bismillah" oleh Haddad Alwi di depan jamaah. Biasanya malam Nuzullul Qur'an akan sangat meriah di depan Masjid, ustadz berceramah di atas panggung, akan banyak jamaah yang duduk di depan dan menyaksikan dengan sangat khidmat. Tapi kali ini semuanya dilaksanakan di dalma masjid. Orang-orang yang menghadiri juga tak lain jamaah itu sendiri, termasuk kami yang bertugas membagikan jeddah ke para hadirin. 

Penampilan kala itu didominasi oleh Bang Eki selaku vokalis dari vokal grup kami. Suaranya sangat indah, dan bergema saat didengar, Banyak orang yang memotret, memvideokan penampilan kami itu. Kami sangat bersyukur semuanya berjalan dengan lancar. Bahkan Ketua BKM sangat terkesan dengan kinerja kami. Dan insyaallah jika jamaah selalu teratur seperti ini dan sama sekali tidak ada yang melanggar aturan, bisa jadi sholat ied akan diadakan pula. Dan kami akan sangat bersyukur jika itu terjadi. 

Mungkin banyak yang heran, kenapa di Kota Sibolga ini masih diadakan tarawih, tidak seperti kota-kota lain. Ya, banyak masjid yang masih mengadakan tarawih, bedanya dulu ceramah itu waktunya agak panjang jadi pulang tarawih hampir jam sepuluh malam. Namun Ramadan tahun ini, ceramahnya sangat singkat, bahkan jam setengah sepuluh, orang-orang sudah pulang dari Masjid, termasuk kami. Oleh sebab itu, ketua BKM sangat percaya dengan kami. 

Suasana Tarawih di Masjid Agung Kota Sibolga


Semua orang berharap agar selalu dilimpahkan rahmat bagi orang-orang yang beribadah tak henti di bulan puasa. Zakat fitrah juga sudah dibuka, dan teman-temanku juga banyak yang sudah kebagian tugas menjaga di Masjid, maupun berjalan ke rumah-rumah. Pengalaman itu sebenarnya sudah aku rasakan sejak SMP, tapi dulu pemerintah belum mewajibkan di rumah aja, jadi banyak hal yang berubah. Contohnya, buka bersama, berkumpul menjalankan zakat fitrah, duduk makan bersama, dan lain sebagainya. Dan yang paling aku rindukan saat ini adalah, Ramadan Fair.

Jika ada yang belum tahu, itu adalah suatu acara yang diselenggarakan setiap Ramadaan berupa lomba dan pameran. Seperti busana muslim, lagu religi, band religi, perkusi, dan lain sebagainya. Hadiahnya juga lumayan, dan makanannya juga sedap. Tapi itu sirna, karena jika kalian melewati Masjid, bukan itu yang ditemukan, melainkan jalanan kosong. Jadi banyak penjual yang lebih memilih mensedekahkannya ke Masjid untuk para jamaah. Dan itulah yang kami lakukan setiap hari.

Sebagai mahasiswa ada yang menjadi hak dan ada yang menjadi kewajiban. Aku tak henti mengikuti daring setiap pagi, siang, atau sore. Mengerjakan tugas, mengisi kehadiran untuk mengikuti UAS online nanti. Tapi untung saja, ada bantuan dari pihak USU untuk membeli paket internet yang disalurkan melalui transfer. Jadi semuanya bisa melakukan apa saja walaupun di rumah. Kebaikan-kebaikan yang dilakukan itu tidak akan pernah dibiarkan begitu saja, melainkan tumbuh, dan membuahkan hasil yang baik.

Sebenarnya tidak ada Ramadan yang berbeda, hanya masalah waktu dan diri masing-masing. Kita tidak akan pernah bangkit jikalau selalu mengeluh apalagi hanya karena merasa tidak bebas di bulan ini. Banyak yang sebelumnya hobi begadang jadi sering tidur cepat, yang biasanya masih di luar keluyuran akhirnya di rumah saja, dan masih banyak lagi. Persepsi itulah yang harus kita tanamkan dalam diri masing-masing, karena siapa lagi yang menghentikan virus ini kalau bukan dari kita. Penyebaran itu cukup di kota besar saja dan ditangani sampai sembuh oleh pejuang medis di luar sana. 

Jangan pernah sepele hanya karena merasa kebal, karena banyak orang kuat seperti artis Andrea Dian yang selalu berolahraga juga terjangkit corona, dan alhamdulillah dia sudah sembuh karena mau patuh terhadap aturan. Indonesia, semoga lekas membaik. Lekas menjadi Indonesia yang merdeka sekali lagi, yang masyarakatnya mendengarkan himbauan, tidak semena-mena, tidak berbohong, dan selalu berdoa menurut kepercayaan masing-masing. Bhinneka Tunggal Ika, berbeda tapi tetap satu untuk tujuan yang sama-sama membawa kebaikan. Khususnya membasi corona virus disease (covid 19)  dengan melakukan social distancing, mencuci tangan dengan bersih, dan selalu memakai masker ke mana pun, dan kapan pun kalian pergi.



Tulisan ini diikutsertakan dalam Blog Competition "Ceritaku Dari Rumah" yang diselenggarakan oleh Ramadan Virtual Festival dari Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan"


Continue reading →
Thursday 7 May 2020

WHAT IS DRABBLE?!

17 comments

Mungkin sebagian orang yang mengunjungi blog ini kurang tahu apa sih itu Drabble. Bahkan ada pula yang berkomentar apakah ceritanya lanjut jika dalam kategori Drabble. Well, saya akan menjelaskan sedikit apa itu Drabble.

Dikutip dari Wikipedia, Drabble biasa disebut juga sebagai fiksi penggemar (lebih dikenal dengan sebutan FanfictionFF, atau Fanfic) merupakan suatu sebutan yang dikenal luar untuk karya-karya yang dibuat penggemar yang berhubungan dengan cerita tentang para tokoh (atau tokoh fiksi). Penulisan karya fiksi penggemar jarang diberi kuasa oleh pemilik karya asli, pembuat, atau penerbit; tulisan-tulisan itu juga hampir tidak pernah dipublikasikan secara profesional. Karena ini, banyak karya fiksi penggemar yang ditulis mengandung sebuah pernyataan yang menyatakan bahwa penulis karya fiksi penggemar tidak memiliki tokoh-tokoh yang ada di cerita.

Namun yang perlu diketahui dari Drabble terdiri dari 100-200 kata. Meskipun tidak tepat berjumlah 100-200 kata, yang penting drabble itu sangat pendek. Sehingga jika tidak bisa mempelajari siapa tokohnya atau apa kelanjutannya, maka itulah fungsi Drabble. Ceritanya hanya pendek dan tersirat sehingga membuat pembaca harus bisa memahami makna Drabble tersebut. Dan oleh karena itu boleh juga dilihat beberapa contoh Drabble yang pernah saya tulis di kolom atas.

Nah sebagai tambahan saya juga akan menunjukkan referensi atau contoh drabble dan ini berjumlah 217 kata (karna dulu merupakan tantangan) saat saya mengikuti komunitas penulis sewaktu SMA.

Judul: Coffee


“Tok!” Kaca jendela itu berbunyi keras seperti membanting sesuatu. Aku berlari menuju asal suara, dan menemukan merpati putih itu tergeletak dengan satu sayapnya patah. Perlahan aku membuka jendela dan mengambil burung itu.

“Sarah, bubuk kopinya kau taruh dima—what? Apa yang kau lakukan pada merpati itu?” tanya Kezia, adikku dengan masih mengenakan seragam SMAnya.

Aku masih menghela napas dan kemudian mengobati luka merpati itu.

Seriously? Kau masih minum Kafein itu? Kau mengonsumsi Paracetamol saat pagi hari dan at least sudah mengonsumsi PCC hampir setiap hari.” Tapi yang diceramahi hanya tertawa sambil berlalu pergi.

Sesaat aku menoleh, merpati itu sudah hilang, hanya tersisa bulu-bulu rontok dari sayapnya. Dan anehnya, sekarang bulu itu mengkilap dan bercahaya. Aku memegangnya perlahan dan ingin membuangnya, tapi bulu itu seakan lengket dan menuntunku ke arah matahari.

Dan saat aku membuka mata, aku melihat awan dan merpati indah yang beterbangan. Awan yang bisa kusentuh dan aku seakan terbang bersama merpati.

“Terima kasih, sudah menyelamatkanku, aku ingin kau ikut bersama kami menemui bidadari.” Burung itu mengajakku bicara dan mengerjap perlahan.

Tapi kemudian aku tersadar dan mundur perlahan hingga jatuh dari langit. Untungnya, merpati besar berwarna merah itu menangkapku. Aku menikmatinya, indahnya pemandangan dari atas, sampai aku melihat adikku Kezia, melambai.

Oh c’mon, kau berhalusinasi lagi. Harusnya kopi membuatmu fokus.” Shit. Sudah berapa lama ini terjadi?


*** 
Untuk kesimpulan cerita, sebenarnya saya hanya ingin menggambarkan betapa kafein dapat membuat seseorang berhalusinasi sehingga tidak tahu membedakan mana dunia asli dan yang tidak namun dibalut dengan percakapan lucu sedikit. Ini merupakan tantangan genre fantasy dengan tema kafein, dan beginilah hasilnya :v. Maafkan jika kalian kurang mengerti dengan apa yang saya sampaikan. Mungkin ini cukup menggambarkan apa itu Drabble.

Dan kenapa saya memutuskan menulis Drabble?
Ya karena memang saya suka mencoba beberapa karya fiksi terutama Drabble karena bisa membuat pembaca penasaran dan menerka maksud dan tujuannya apalagi jika diberikan tema, genre, hingga jumlah kata. Jika saya bisa menulis Drabble, maka kalian semua juga bisa. Ayo, coba menulis fiksi dalam 100-200 kata. :)
Continue reading →

Seindah Kunang-Kunang [The End]

2 comments

Saat itu, mereka berjalan memenuhi koridor, tertawa lepas sembari merangkul, perbedaan gender juga tidak membatasi, mereka melindungi sang putri dan membuat semua yang melihat tersenyum.

“Dan pada akhirnya, semua berjalan sesuai Takdir Tuhan, takdir kita adalah bersatu, saling merangkul satu sama lain dan menjadikan pengalaman menjadi guru yang terbaik, tidak ada saling mencemooh, menjelekkan, saling memfitnah dan menyalahkan, semuanya harus saling memberikan nasehat tanpa harus menjatuhkan, karena Indonesia itu satu, kesatuan itu dimulai dalam lintasan terkecil, termasuk fakultas. Setelah itu, kekuatan itu akan dengan mudah dibangun, karena hanya Indonesia yang memiliki keberagaman sebanyak itu, maka jangan pernah menghujat dan membicarakan orang lain tanpa tahu kebenarannya, karena itu yang akan memecah-belah Indonesia.”

Demikian tulisanku kembali dimuat. Hanya berisi bagian terkecil tapi sangat berarti bagi orang yang membacanya.

“Aku pernah membenci orang lain, tapi aku menanggapinya dengan caramu, dan aku malah menyukai orang itu, terima kasih atas sarannya.” Perempuan yang kutahu bernama Nadia itu tersenyum sembari menepuk pundakku. Aku bersyukur, setidaknya tulisanku bermanfaat bagi orang lain, terutama pada bangsa Indonesia sendiri.

Kita hanya perlu melakukan sesuatu yang lebih baik, seperti kunang-kunang yang tetap bersinar di gelapnya malam tanpa berpura-pura baik layaknya bunga mawar yang kita tahu menyimpan banyak duri di tangkainya.

***
Keterangan:
1 Aku tidak apa-apa, Lisa.
2 Aku belum lancar sekali bahasa Indonesia di sini.
3 Aku takut mereka tidak mau memaafkanku.
4Aku memang belum fasih, tapi semoga aku bisa lancar, dengarkan ya.

***
Nb: Semoga dibaca semua chapternya ya, soalnya keterangan ceritanya ada di akhir :) Thankyou

#RWCOdopBatch7
#OneDayOnePost
Continue reading →

Review Blog PBC Pasbel Community

0 comments


Halo, apa kabar? Semoga selalu baik-baik saja ya, di tengah pandemic COVID 19 yang mengecewakan ini. Hari ini aku akan membahas blog aku sendiri yang aku buat Februari 2013. Kira-kira aku masih SMP mengerjakan blog ini. Isi-isinya juga sederhana, layaknya seseorang yang sedang mencoba-coba membuat blog. And, guess what? di tahun ini aku sudah bisa mmebuat blog hasil karyaku sendiri.

Blog ini namanya PBC (Pasbel Community), adalah nama tempat di mana aku dilahirkan, Pasar Belakang. Community hanya sekedar penambahan bahwa kita adalah sekelompok. Jadi, sewaktu aku SMP dan orangnya masih awut-awutan, aku suka sekali ikut dalam sebuah geng di Pasar Belakang.

Untuk memperjelas bagaimana contohnya, aku akan mengambil sebuah sampel dengan postingan berikut ini. 

Hello .. I am Sulis Rahmadani Hutagalung . I live on SIbolga . Smp 3 Sibolga (8IC) have a bestfriend ( Lolon , Ningrum , Wadda , Vita , Mega , Habib , Febrizal , Akhlaqul , Andika , Puja in Pasbel ) (Salsa , Mirna , Angel , Syafriani , Tania , Muthia , Hana etc. in School ) 

Kelihatan banget aku dulu gak rapi dalam menulis. Apalagi jika kalian melihat tulisan novelku, rasanya ingin dibuang saja handphone ketika membacanya. Jadi, aku memang tinggal di Sibolga, sahabat baik aku "Lolon, Ningrum, Wadda, Vita, Mega, Habib, Febrizal, Akhlaqul, Andika, Puja" adalah sahabat-sahabat aku dulu di rumah atau di Pasar Belakang.

Sedangkan Salsa, Mirna, Angel, Syafriani, Tania, Muthia, Hana, dan lain-lain yang ternyata gak bisa aku sebutin satu-satu adalah teman dekat aku di sekolah. Aku ingat sekali, mereka selalu menghargai karya-karya tulisanku, sama sekali gak pernah mengejekku, walaupun dulu aku tergolong siswi yang bandal.

Menanggapi postingan di atas, maka tentunya kalian tidak akan lepas dari postingan ini karena ini timeline utamanya. Buat kalian yang bertanya, ini bukanlah gambarku. Aku tidak terlalu pandai menggambar, beda halnya dengan menulis, Gambar ini aku ingat sekali dalam keadaan iseng, bercanda dalam kelas, lalu dia menggambarkan itu dan aku memfotonya. Ya, aku pikir suatu saat nanti bakal berguna mengingat keahlian Habib. Ya, nama orang yang menggambar itu adalah Habib, dia sudah aku sebutkan di atas tadi, dan merupakan teman sekelasku dari SD hingga SMP bersama Akhlaqul.



Blog ini aku buat sudah tujuh tahun yang lalu, bahkan nama websitenya menggunakan nama panjangku. Ya, sebenarnya namaku tidak hanya, "sulis rahmadani", tapi ada "Hutagalung" nya, cuma aku lupa kenapa nama website itu tidak bisa digunakan dan kepikiranlah dengan blog satu ini. Sebenarnya ternyata gambar ini tidak terlalu berguna, lantaran Habib juga tidak pernah menggambar. Bahkan dia bercita-cita menjadi seorang enterpreneur.

Aku pernah pergi dengannya, bahkan saat aku kuliah di Medan karena dia juga sudah bekerja di sana. Ia memintaku untuk menemaninya ke Gramedia untuk membeli buku, dan tebak buku apa yang dibelinya? Tentu saja buku tentang wirausaha. Dia juga membelikanku buku yang aku baca di situ, judulnya "Zulaikha", kapan-kapan akan aku fotokan dan mungkin aku review karena bukunya sangat bagus. Kata-katanya juga puitis sekali. 

Review blog kali ini aku tidak bisa banyak-banyak menambahkan, karena kurangnya ini banyak sekali. Desainnya juga tidak rapi, nilai plusnya hampir tidak ada selain postingannya. Oleh karena itu, aku ingin menunjukkan sama kalian gambar versi besarnya jika kalian malas untuk mengklik blog tersebut. 


Gambar ini dibuat hanya menggunakan pensil, bahkan artinya aku tidak tahu sampai sekarang. Yang aku tahu, ini adalah gambar kerajaan, yang memiliki dua penjaga masing-masing memiliki benteng. Di atasnya seperti ada patung yang tinggi seolah-olah tidak sembarang orang bisa naik. Jadi akhir kata, itu saja yang bisa aku sampaikan. Kurang lebih aku minta maaf, aku tahu ini bukan saatnya pidato, tapi ada baiknya kita selalu meminta maaf kepada audience. Seterusnya semoga aku bisa membuat karya-karya yang lebih baik. Selalu jaga kesehatan, jangan lupa cuci tangan dan pakai masker ke luar rumah. :) 




Continue reading →
Monday 4 May 2020

Teruntuk Perempuan

0 comments


Bagi saya, perempuan itu adalah makhluk yang paling istimewa di muka bumi. Perempuan memiliki kelebihan jauh lebih banyak daripada lelaki, hanya saja hati perempuan adalah kelemahannya. Perempuan terbiasa dengan yang namanya jatuh cinta. Memang, baik laki-laki maupun perempuan sering kali merasakannya. Tapi jatuh cinta yang paling sulit dilupakan adalah jatuh cintanya perempuan.

Mungkin banyak lelaki yang tidak setuju tentang itu, berdalih bahwa lelaki juga bisa merasakan hal yang sama. Tapi saya juga tidak menyalahkan lelaki itu seperti apa, bagi saya tidak ada kata "fakboy", tidak ada juga kata "fakgirl." Fakgirl dan Fakboy adalah ejekan yang diberikan kepada setiap laki-laki dan perempuan yang selalu memainkan hati lawan jenisnya.

Dan di antara pengertian paling sinkron yang saya cari, saya lebih setuju dengan pendapat ini, "Fakboy adalah sebutan untuk cowo cowo yang berusaha mengambil hati seseorang cewe, lalu mengecewakannya, lalu minta maaf dan merayu cewe itu untuk melakukan hal yang memuaskan kemauan si cowo yang sifatnya seksual. 

Laki-laki tipe ini memberi banyak janji tapi tidak ada yang dipenuhi. PALSU semua.
Biasanya, fakboy ini minim modal atau malah ga mau modal. Dia mendekati cewe cuma modal rayuan gombal, janji manis, dan minta dikasihani oleh lawan jenis.
Tentu saja, tujuan utamanya adalah mendapatkan hati si cewe, kalo udah masuk perangkap, si cewe ditiduri lalu ditinggalkan begitu saja.
Fakboy ini pandai memainkan kata-kata dan perasaan cewe. Tentu saja ia akan mengaku lelaki paling setia di muka bumi padahal dia adalah fakboy. Kalo udah bosan, dia akan meninggalkan si cewe dan berganti ke target lain yang masih polos dan belum mengenal sisi buruknya." (anonim-quora)

Nah istilah ini sering saya lihat bahkan mungkin pertama kali berasa dari twitter sebagai saya pengguna tetapnya. Rata-rata laki-laki yang punya twitter bahkan memiliki ribuan followers bisa dispill habis-habisan jika sudah bertingkah menjadi fakboy. Begitu juga dengan fakgirl. Jadi saya tidak akan pernah menjudge siapa pun untuk istilah fakboy dan fakgirl. Semuanya kembali ke diri masing-masing.

Masih membahas perempuan, sering kali perempuan ini terlena dengan yang namanya pujian. Bahkan masih banyak yang tidak bisa membedakan antara modus dan benar-benar peduli. Hal ini kerap membuat para perempuan menangis, galau, jikalau ada laki-laki yang sekedar datang dan berlalu pergi. Biasanya orang menyebut, "ditinggal lagi sayang-sayangnya." 

Mawar Eva De Jongh juga meliris sebuah lagu berjudul, "Sedang sayang-sayangnya" yang persis mewakili hati perempuan. Tapi sebenarnya tidak semua perempuan lakukan itu juga benar. Contohnya saat laki-laki memulai obrolan dengan mengirim pesan, "lagi apa?" dan langsung diread tanpa dibalas. Saya akui, kebiasaan itu memang tidak baik, tapi mungkin laki-laki mesti berbenah diri, bahwa mencari topik memang susah, tapi jangan sampai menanyakan topik yang membuat kalian mendapat teks berisikan, "oh" "iya" dsb.

Ada lagi yang perlu saya tekankan, perempuan itu mahal. Bagi muslim, silahkan berhijab walaupun akhlakmu belum baik karena itu sebuah kewajiban dan jangan terpancing dengan orang-orang yang mengatakan "kamu gapantes pake hijab." Saya tekankan sekali lagi, jangan terpancing untuk mendengarkan orang itu, karena yang mengatur hidupmu adalah dirimu sendiri.

Bagi perempuan beragama lain, kalian juga mahal, jadi jangan pernah memberikan apa pun untuk pacar kalian saking sayangnya. Ingat, sayang itu memang membahagiakan, tapi juga bisa membunuhmu. Pikirkan baik-baik sebelum melakukan hal yang tidak diinginkan. Teruntuk perempuan yang tersakiti dan sering ingin melakukan suatu hal karena tak kuat menanggung malu, beban, dan sebagainya, ingatlah bahwa di dunia ini kamu tidak sendiri. Ada perempuan-perempuan lain yang bisa mengerti keadaanmu, coba berbaur, dan cari teman di sosial media. 

So, buat semua perempuan di muka bumi, kalian harus menjaga kehormatan untuk suami, juga jangan pernah mau merubah penampilan kalian untuk disukai oleh pacar, karena pacar yang baik pasti menerima keadaanmu apa adanya. Tapi jika menurutmu perubahan itu baik, maka lakukanlah. Natural atau makeup bagi saya tidak masalah, karena makeup juga hasil karya dan uang orang lain, natural juga karena pintar merawat diri, jadi sah-sah saja. Tidak usah pura-pura munafik, karena saya yang natural pun ingin sekali pintar makeup. 



Continue reading →
Saturday 2 May 2020

REVIEW BLOG KEREN, MZAINI.COM.

1 comments


Halo, selamat malam, apa kabar semuanya? Saya harap kalian baik-baik saja. Apalagi yang berada di kota-kota besar menghadapi pandemic COVID-19. Jaga kesehatan dan tetap di rumah ya. Hari ini saya akan mereview salah satu blog keren dan favorit yang pernah saya lihat sekaligus merupakan sesama anggota Komunitas ODOP.

TEMPLATE


Yap. Nama blognya sesuai dengan namanya yang saya tahu. Zen, biasa dipanggil begitu. Blog mas Zen ini sederhana, putih, dan aku tahu persis templatenya dari igniel. Sebenarnya sejak pertama kali melihat blognya, saya sudah terkesan dengan penampilannya. Terlepas dari domain yang menandakan blog ini bukan sembarang blog, templatenya juga sudah sangat mahal. Bahkan saya beberapa kali hendak mengubah template saya menjadi seperti ini. Membuat menu dropdown tidak terlalu rumit bagi saya, hanya saja, tema blog pribadi saya sudah sangat meriah. Segalanya perlu dirombak ulang jika memang ingin digunakan karena tema itu saya sendiri yang membuatnya. Mungkin berawal dari blogster, tapi blogster hanya sederhana, dari atas sampai bawah saya yang merubahnya.

Sebenarnya dulu blog saya warnanya putih, tapi bagi saya terlalu biasa saja, tapi jika melihat tulisan-tulisan dari Mas Zen ini, sudah dipastikan inilah yang terbaik. Kenapa? Karena saya yakin blog Mas Zen ini paling banyak dicari karena berisi banyak ilmu pengetahuan khususnya programming. Sangat berbeda dengan blog saya yang hanya mereview karya-karya sastra, film-film, dan tak sedikit cerminan hidup saya. Jadi, bagi saya templatenya udah keren sekali. Tidak perlu yang berlebihan.

Masih bagian tampilan, yang paling saya sukai dari blog Mas Zen ini adalah labelnya. Memang, semua blog memiliki label. Tapi label Mas Zen ini sangat rapi, orang-orang yang mengunjunginya juga tidak susah payah mencari apa yang diinginkan. Sangat berbeda dengan label yang saya buat dan sangat panjang, tidak berurutan, bahkan kadang-kadang ada tulisan yang tidak diberi label sama sekali. Benar-benar bukan blog untuk interest orang, tapi untuk menghibur diri sendiri. Beda dengan Mas Zen yang blognya keren sekali untuk dibaca.

POPULAR WRITING



Kebetulan sekali saya jurusan teknik elektro jadi hal-hal semacam ini sudah biasa saya lihat bahkan saya kerjakan. Apalagi membuat "Hello World" yang merupakan pelajaran dasar dari programming. Jadi tidak heran jika menjadi tulisan favorit dan dibaca lebih banyak orang. Jika kita sudah sering mendengar html, maka tentunya tidak lepas dari css dan javascript. Hanya saja, css dan javascript tidak semudah html. 

Tidak heran jika blog ini punya domain sendiri, karena blognya berguna sekali untuk orang banyak. Ditambah lagi jika Mas Zen ini punya adsense, pasti menghasilkan pundi-pundi uang yang lumayan. Tulisannya mudah dimengerti dan membuat para pembaca tidak harus bertanya ulang karena saya melihat tidak ada juga yang komen. Keren sekali Mas Zen ini. 


Jangan lupa untuk klik menu dropdownya jika ingin melihat tulisan-tulisan keren Mas Zen yang lain.

Selain pintar dalam bidang website dan linux, ternyata Mas Zen ini juga pandai membuat cerpen, aktif sekali menulis dan websitenya seperti tidak pernah mati. Apakah ini memang benar-benar hobinya? Entahlah. Kalau saya memang hobi menulis sesuatu apalagi fiksi, kadang-kadang sering bermimpi untuk menerbitkan novel tapi saya sejak kuliah malah lebih sibuk mengerjakan tugas dan ada saja alasan untuk bermalasan mengerjakan naskah. Jadi saya hanya penulis puisi yang kebetulan bisa terbit dan soon "Slice of Life" dari komunitas ODOP.

Selain orangnya baik dan tidak pelit ilmu, Mas Zen ini ternyata orangnya lucu. Bisa dilihat dari kutipan tulisannya berikut ini, "Aku tau semuanya, ya aku tau kamu lagi baca blog buatanku ini." Oh iya, ada hal lain yang saya temukan di blog ini yakni, tulisan-tulisannya tidak bisa dicopy paste, beda dengan blog buatan saya yang karena tidak tahu caranya jadi ya orang-orang bisa mengambil karya saya kapan pun. 


KESIMPULAN


Siapa pun yang sering membaca postingan saya, sudah pasti tahu setiap akhir dari review pasti saya beri kesimpulan. Jadi menurut saya blog Mas Zen ini tergolong rapi, keren, pintar dalam mengatur posisi dan menunya. Bahkan saya lebih suka blog ini daripada blog saya sendiri yang acak-acakan. Selagi pun tampilannya landscape, dan benar-benar seperti blog berkelas dengan domain (.com) yang biasanya. Saran saya hanya pertahankan apa yang sudah jadi saat ini, tetaplah berkarya karena karya tidak memandang siapa pembacanya, tapi siapa penulisnya. Dan satu hal yang bisa saya minta dari blog ini adalah, biarkan saya menjadikan ini referensi untuk template dan tulisannya. 

Sepertinya itu saja yang bisa saya ulas, review, bedah atau apalah namanya. Jika ada yang kurang atau lebih mohon dimaafkan karena saya hanya manusia biasa yang juga sedang dalam masa karantina. Bedanya, karantina Mas Zen bermanfaat dengan menulis blog, saya hanya terus-terusan bacot di twitter. Semoga kita selalu dilindungi Yang Maha Kuasa. :)
Continue reading →

Labels

Cerpen (37) Wacana (18) Artikel (12) Puisi (8) Drabble (7) Sad Story (7) Review Blog (3) Ulasan (3) Essay (2) Lagi Viral (2) Resensi (2) Review Film (2) Review Series (2) Tips (2) Biografi (1) Quotes (1)