Monday 27 April 2020

REVIEW FILM "HEART" ORIGINAL VIDEO SERIES

0 comments
  • Judul : HEART series (2019)
  • Tanggal Rilis Perdana : 28 September hingga 19 Desember 2019
  • Genre : Seri Web, Romance, Drama
  • Sutradara :Sony Gaukasak
  • Lagu Pembuka: Pecinta Wanita (Irwansyah)
  • Lagu Penutup: My Heart (Acha Septriasa ft Irwansyah)
  • Produksi : Vidio Original
  • Durasi : 60 Menit
  • Rating : Remaja (R)
  • Cast : Michelle Ziudith, Achmad Megantara, Aurora Ribero, Vonny Cornelia, Rizky Hanggono, Virnie Ismail

Sinopsis

Rachel (Michelle Ziudith) seorang gadis tomboi yang aktivitas kesehariannya dihabiskan bersama Farel (Achmad Megantara), sahabatnya sejak kecil. Hingga tiba Luna (Aurora Ribero) yang hadir secara tak sengaja sebagai orang ketiga dalam persabahatan Rachel dan Farel.

Sampul "Heart" Original Vidio Series

Sebelum saya akan memulai reviewnya, perlu diketahui bahwa Vidio Original Series merupakan bagian dari aplikasi Vidio yang bisa didownload dari handphone masing-masing secara gratis. Bahkan bisa nonton gratis selama dua minggu hanya dengan mendaftarkan akun baru dan memasukkan kode voucher yang sudah disediakan. 


Sebenarnya lagi, series ini sudah lama saya tonton bahkan jauh sebelum "I Love You Baby" yang sebelumnya saya review itu selesai. Dan series ini termasuk series terfavorit saya serta mampu mengalahkan heart series yang telah ada sebelumnya. Dari mulai versinya Yuki Kato pada tahun 2007, lalu dilanjutkan Heart Series 2 pada tahun 2013. 

Walaupun banyak yang menilai peran Yuki Kato dalam memerankan Rachel untuk series tidak tergantikan, tapi menurut saya Michelle Ziudith sebagai Rachel juga tidak kalah cocoknya. Pembawaannya benar-benar seperti Rachel, rambut yang suka diikat, sifatnya yang suka menangis diam-diam, sosok sahabat yang tidak ingin sahabatnya tersakiti. Hanya saja dalam series ini ditambah beberapa teman Rachel seperti Tiara dan sekelompok geng yang menyukai Farel bernama Maya. 

Saya bahkan sangat menyukai series yang satu ini karena episodenya sedikit, tapi alurnya sangat bagus dan rinci, sehingga saya tidak ingin terlewat satu episode pun ketika tayang di SCTV. Namun sekarang series itu sudah habis hanya sampai episode ke 13. Sesuai dengan ending Rachel yang selalu disaksikan, yaitu meninggal akibat masuk jurang dan Rachel mendonorkan hatinya untuk Luna yang mengidap menyakit Sitosis (penyakit hati) yang susah disembuhkan.

Ada beberapa episode Farel dan Luna terlibat pertengkaran lantaran Luna memutuskan Farel begitu saja yang pada akhirnya diketahui Rachel penyebabnya adalah penyakit yang diderita Luna. Hidup Rachel benar-benar hancur saat itu, ia tahu Farel dan Luna saling mencintai satu sama lain hanya keadaan saja yang tidak mengizinkan. Dalam series ini, ada tokoh Aryo yang mengejar-ngejar Rachel, namun Rachel tak pernah mau memberikan hatinya.

Selain itu, sosok Luna yang diperankan Aurora Ribero juga sangat kental feminimnya. Acha dan Aurora terlihat sama saja di mata saja, mereka sama-sama mencintai Farel dengan caranya masing-masing. Akting Aurora ketika sakit-sakitan juga persis sama seperti aktingnya Acha. Hanya saja, jika di film aslinya Luna adalah seorang pembuat komik, maka Luna di series ini adalah seorang pelukis yang kemudian akhirnya membuat komik. Sebenarnya semuanya saling berkaitan, hanya dibumbui sedikit. Semua adegan yang pernah ada di film, pasti ada di series ini. Tidak akan menyesal menontonnya. 

Achmad Megantara sebagai Farel sukses mencuri perhatian. Gerak-geriknya persis seperti Farel yang di film. Gaya bicaranya, setelan bajunya, keakrabannya dengan Rachel, kepeduliannya, kebucinannya, semuanya persis sama. Jadi saya tidak setuju jika ada yang membandingkan antara Irwansyah dan Achmad Megantara yang keduanya sama-sama bagus. Jika ada yang familiar dengan sosok Achmad Megantara, ia adalah mantan pacar dari Syifa Hadju yang merupakan aktris.

Achmad Megantara dan Syifa Hadju
Jika ada yang penasaran dengan sosok Luna, saya akan menunjukkan fotonya di bawah ini. Aurora Ribero memiliki aura persis seperti Acha dan gaya bicaranya yang lembut sekali. 

Aurora Ribero sebagai Luna
 Dan ini adalah pasangan yang seharusnya diharapkan terjadi. Lantaran Farel yang takut ketinggian dan tak pernah ingin naik ke atas rumah pohon sehingga tidak pernah tahu perasaan Rachel sedari kecil sampai akhirnya Rachel meninggal.

Rachel (Michelle Ziudith) dan Farel (Achmad Megantara)

Scene yang paling saya suka dari series ini tentunya ketika Rachel akhirnya dekat dengan Farel, bahkan Farel hampir saja menyukainya, namun semuanya sirna ketika tahu bahwa Luna mengidap sakit parah. Tidak hanya Rachel yang sakit hati saat itu, saya juga. Bahkan saya berulang kali menangis ketika melihat scene ini. Jantung saya berdegup dengan kencang. Terserah orang bilang saya lebay atau bagaimana, yang pasti baik film maupun series, semuanya menyayat hati.

Terlebih saat di akhir episode, sangat ditunjukkan betapa bodohnya Farel yang tidak mau menemani Rachel saat operasi. Ia selalu memprioritaskan Luna daripada sahabatnya. Scene ini benar-benar bikin naik darah penonton. Mungkin yang orang-orang katakan benar, Farel adalah sosok fakboy yang tidak bisa dibenci. Sedangkan Rachel adalah sosok sahabat yang sangat pengertian dan peduli, hanya saja terlibat friendzone yang mengakibatkan ia sering memendam perasaannya. Dan Luna adalah seorang perempuan yang hadir dalam hidup mereka tanpa merasa bersalah dan merebut perhatian Farel dari Rachel. Walaupun itu bukan salah Luna karena juga merupakan kehendak Farel, tapi banyak yang menyalahkan kedatangan Luna. 

Nah, buat kalian yang tertarik dengan seriesnya, langsung saja download Vidio dari appstore dan daftarkan akunmu untuk dapatkan akses gratis selama dua minggu. Vidio ini sangat lengkap, tidak hanya sinetron Indonesia, tapi juga banyak film-film layar lebar yang tayang serta film barat yang sudah memiliki subtitle. Untuk yang sudah menggunakan akses gratis dan ingin memperpanjang, bisa juga bayar pakai DANA hanya 4.500 untuk akses selama 30 Hari. Lebih hemat, kan? Jika bingung caranya langsung aja baca thread ini atau klik link berikut https://twitter.com/sulisrahmadani/status/1251679466360762373


Kelebihan:


Bagi saya, series ini memiliki pesan moral yang banyak sekali. Dari mulai sosok Rachel yang selalu membahagiakan ibunya, sosok Luna yang membahagiakan ayahnya, dan sosok Farel yang kurang kasih sayang namun sangat menginginkan perhatian orang tuanya. Dialog yang ada pada semua episode terlebih antara Rachel dan Farel sangat lucu, apalagi saat berlawanan dengan Maya yang mengejar Farel. Pentingnya kejujuran satu sama lain, jangan pernah menyalahkan siapa pun ketika dalam kondisi yang sulit. Apalagi ketika Farel kecelakaan yang selalu ada untuknya adalah Rachel namun ketika ia bangun dan melihat Luna, ia mengusirnya. Jangan pernah menghakimi sesuatu sebelum tahu kebenarannya dan jangan pernah melihat sesuatu selalu dengan sudut pandangmu, bahwa Rachel sosok yang kuat, padahal dibalik itu, ia juga seorang perempuan yang mengharapkan rasa cinta balik oleh Farel.


Kekurangan:

Series ini hampir tidak ada celah, semuanya rapi, apalagi Michelle sukses menjiwai peran dan ekspresinya. Hanya saja di ending film, sebelum Rachel jatuh ke jurang, kiss scenenya lagi-lagi tidak disensor, mungkin berkaca pada film sebelumnya yang juga begitu. Sebenarnya tidak masalah kalau saja Aurora Ribero ternyata masih berumur 16 tahun dan Achmad Megantara berumur 23 tahun. Selain itu, kebucinan Farel banyak yang menghujat, saya juga tidak habis pikir dengan alurnya tidak pernah membiarkan Rachel dan Farel bersatu. But overall, semuanya komplit dan bagi saya tidak ada plot hole. Jika saya menilai, saya akan memberi rating 9/10.


Continue reading →
Sunday 26 April 2020

REVIEW "I LOVE YOU BABY" ORIGINAL VIDIO SERIES

0 comments
  • Judul : I Love You Baby (2019-2020)
  • Tanggal Rilis Perdana : 28 Oktober 2019 hingga 3 Februari 2020
  • Genre : Seri Web, Romance, Action, Drama
  • Sutradara : Indrayanto Kurniawan 
  • Penulis : Lintang Pramudya Wardhani
  • Produser : Sutanto Hartono
    Hermawan Sutanto
    Tina Arwin
  • Produksi : Vidio Original
  • Durasi : 40-60 Menit
  • Rating : Remaja (R)
  • Cast : Bryan Domani, Giorgino Abraham, Ersya Aurelia, Icha Nabilah, Jennifer Eve, Boy Tirayoh

Sinopsis

Baby (Ersya Aurelia) bersama kekasihnya Darwin (Bryan Domani), serta kedua temannya Nanda (Icha Nabilah) dan Mike (Vicky Kalea) merencanakan perjalanan ke Bandung untuk menonton konser. Namun, Baby mendapati bahwa Darwin selingkuh dengan Nanda. Hal tersebut membuat Baby kesal dan membatalkan perjalanannya ke Bandung. Karena penasaran, Baby menyusul ke Bandung bersama Raka (Giorgino Abraham) untuk memergoki Darwin dan Nanda.

Sampul Vidio Original Series "I Love You Baby"


Sebelum saya akan memulai reviewnya, perlu diketahui bahwa Vidio Original Series merupakan bagian dari aplikasi Vidio yang bisa didownload dari handphone masing-masing secara gratis. Bahkan bisa nonton gratis selama dua minggu hanya dengan mendaftarkan akun baru dan memasukkan kode voucher yang sudah disediakan. 


Original Series ini hanya memiliki 15 episode namun ke semuanya sangat beruntun dan sesuai dengan apa yang diharapkan. Sosok Baby dari mulai episode 1 yang merupakan seorang kaya raya dan dari keluarga yang memiliki perusahan besar memiliki sifat kekanak-kanakan dan seorang budak cinta yang mau disuruh-suruh oleh pacarnya, Darwin yang sebenarnya tidak benar-benar setia padanya. 

Konflik dimulai saat Darwin dan Nanda memulai hubungan gelap di belakang Baby yang sebenarnya sudah diketahui Mike, sahabat Nanda. Tapi Baby terlalu polos untuk memutuskan Darwin karena sayang sekali padanya. Sampai suatu ketika Baby menemukan Darwin dan Nanda sedang bermesraan di konser dengan Raka yang menjadi supir ojeknya. 

Kisah cinta ini antara dua kasta, orang kaya dan orang biasa saja yang hanya ingin membahagiakan keluarganya. Seharusnya mereka tidak pernah bersatu sampai kejadian Raka kecelakaan membuat Baby mulai sangat perhatian padanya. Banyak sekali adegan-adegan mesra mereka yang sukses membuat kita senyum-senyum sendiri. Dialognya mengalir dengan sendirinya seperti layaknya seorang supir ojek dengan penumpangnya. 

Sosok Giorgino Abraham sebagai Raka sangat mendalami karakternya, seorang pemuda yang kuliah namun bekerja untuk membayar uang kuliahnya, tidak suka dijadikan budak hanya karena ia dibayar oleh Baby yang lebih kaya. Benar-benar menggambarkan sosok seseorang yang sangat menghargai orang lain dan tidak akan pernah mengganggu orang lain sebelum orang itu mengganggunya. Hal ini dapat jelas dilihat dalam beberapa episode saat Darwin dan teman-temannya mengeroyok teman-teman ojol Raka hanya karena Raka membuat Baby menangis. 

Baby sendiri bahkan mengakui bahwa ia sudah memutuskan Darwin, hanya Darwin saja yang berharap padanya. Selain itu ada di beberapa episode menunjukkan bahwa Nanda hamil dan menyembunyikannya dari Darwin. Sejak saat itu sosok Nanda berubah dari seorang perebut pacar orang yang tidak tahu malu menjadi orang yang sangat dikasihani. 

Nanda ternyata hanyalah seorang perempuan yang sangat sayang pada Darwin sampai membutakan segala-galanya dan akhirnya di beberapa episode Nanda sudah berteman dekat dengan Baby dan juga Elena. Sebenarnya series ini banyak mengandung pesan moral apalagi untuk seseorang yang tidak memiliki apa-apa menjadi seseorang yang sangat berguna dan pantang menyerah. 

Begitulah sosok Raka yang kemudian dapat melamar Baby karena bekerja di perusahaan papanya untuk mengembangkan startup yang dikembangkannya dari skripsinya. Film ini juga bergenre action karena banyak adegan berkelahi yang dilakukan Darwin dan Raka. Darwin dan teman-temannya tidak akan pernah menang melawan Raka saat berkelahi, tapi Raka akan tetap kalah saat berada di polisi. 

Segalanya berurutan dan membuat kita penasaran. Selain itu, sosok Baby yang diperankan Ersya Aurelia memang sangat menggambarkan sosok gadis kaya yang manja, cari perhatian, budak cinta, dan suka mendahulukan kehendaknya. Setidaknya, itulah yang membuat Raka risih karena perhatian Baby tak lepas dari materi, dan membuat Raka merasa direndahkan walaupun Baby berniat untuk membantu. Namun akhirnya di beberapa episode, sejak Baby bersama Raka, ia akhirnya mengerti tentang hidup yang sebenarnya, serta selalu mendengarkan pendapat orang lain. 

Chemistry di antara Baby dan Raka memang lebih klop dibandingkan dengan Darwin (Bryan Domani) yang sangat pemarah, seenaknya, tidak tahu malu, dan mau melakukan apa saya sesuai keinginannya. Bahkan di ending film, Darwin masuk ke dalam kolam renang pernikahan Nanda dan Mike dalam keadaan mabuk. Dalam series ini sebenarnya saya juga suka dengan karakter Mike yang merupakan sahabat Nanda sejak kecil dan menyukainya. Oleh karena itu Mike berani bertanggung jawab atas kehamilan Nanda hanya untuk melindungi perempuan itu dari Darwin, yang telah menghamili Nanda.

Scene yang paling aku suka juga adalah ketika di tengah jalan motor Raka mogok dan menyuruh Baby untuk turun serta menakutinya. Dialog mereka yang selalu berantam tapi akhirnya tertawa sangat klasik tapi tidak bosan untuk ditonton. Saya bahkan beberapa kali mengulanginya, hanya saja tidak bisa discreenshot sehingga saya hanya bisa merekomendasikannya lewat ini. 

Sebenarnya hal yang paling membuat saya kaget adalah endingnya. Memang, Raka dan Baby akhirnya bersatu. Tapi ada adegan kissing yang menurut saya agak vulgar dan merasa, "kok bisa Indonesia membiarkan ini?" Tapi sepertinya vidio itu sampai sekarang tidak dikecam apalagi dihapus. Sebelumnya saya juga menemukan adegan kiss itu pada vidio original series Heart yang juga sudah tayang di SCTV bahkan tanpa disensor. Bagi saya tidak apa asal tidak mengandung penyimpangan yang berlebihan apalagi mengarah ke pelecehan seksual. 

Mungkin jika ini film barat saya tidak heran, tapi ketika film Indonesia, saya agak sangsi apalagi umur Ersya Aurelia masih 19 tahun dan Giorgino 25 tahun. Untuk yang familiar dengan wajah Giorgino, sebenarnya dia adalah aktor lama dan pernah berpacaran dengan Irish Bella. Mereka terlibat cinta lokasi namun akhirnya putus karena perbedaan agama. Sebenarnya saya sudah menyukai Giorgino sejak bermain di film Fortune Cookies bersama Yuki Kato.

Giorgino Abraham dan Irish Bella
 Untuk yang familiar dengan sosok Bryan Domani dan Ersya Aurelia, sebenarnya mereka juga pernah berperan dalam sinetro "Siapa Takut Jatuh Cinta" dan menjadi sepasang kekasih.
Ersya Aurelia dan Bryan Domani



Di film ini, Baby memiliki seorang teman bernama Elena yang diperankan oleh Jennifer Eve. Elena adalah sosok pemilik kafe yang tomboy dan tidak banyak omong, bahkan sering kali memberikan solusi kepada Baby. Di kehidupan nyata, Jennifer Eve berpacaran dengan Bryan Andrew yang juga merupakan seorang aktor Indonesia.

Bryan Andrew dan Jennifer Eve
Nah, buat kalian yang tertarik dengan seriesnya, langsung saja download Vidio dari appstore dan daftarkan akunmu untuk dapatkan akses gratis selama dua minggu. Vidio ini sangat lengkap, tidak hanya sinetron Indonesia, tapi juga banyak film-film layar lebar yang tayang serta film barat yang sudah memiliki subtitle. Untuk yang sudah menggunakan akses gratis dan ingin memperpanjang, bisa juga bayar pakai DANA hanya 4.500 untuk akses selama 30 Hari. Lebih hemat, kan? Jika bingung caranya langsung aja baca thread ini atau klik link berikut https://twitter.com/sulisrahmadani/status/1251679466360762373

Daftar Episode



Kelebihan:


Film ini sebenarnya sangat menarik apalagi alurnya tidak bisa ditebak, setiap aktris maupun aktor juga menjiwai peran masing-masing. Poin paling menarik adalah dialognya yang memang relate dengan kehidupan jaman sekarang, serta watak peran-peran tokoh sebagai orang kaya dan orang biasa saja. Di sini juga didapatkan pesan moral untuk tidak pernah melawan orangtua dan selalu sopan. Juga selalu menyelesaikan masalah dan jangan pernah lari dari masalah. Selain itu, juga ditekankan bahwa jangan pernah memulai sesuatu yang akan menjatuhkan diri sendiri seperti perselingkuhan yang dimulai oleh Darwin. Film ini juga bisa dijadikan motivasi untuk seseorang yang pantang menyerah dalam menghadapi permasalahan hidup dan jangan pernah untuk bermalas-malalasan.

Kekurangan:



Series ini terlalu banyak adegan berkelahi yang tidak patut dicontoh serta seorang pacar yang pemarah dan suka sekali membentak perempuan. Karakter tokoh yang digambarkan takutnya dapat mempengaruhi orang-orang yang menontonnya. Selain itu tokoh Nanda yang seharusnya mendapatkan pelajaran dari perbuatannya malah dibuat bahagia dengan kehadiran Mike yang dapat ditakutkan jika orang lain menonton dapat menirunya. Serta ending yang saya katakan tadi yang takutnya menimbulkan pro dan kontra jika menonton bersama keluarga.

Akhir kata, review ini saya buat pure karna saya menonton semua episodenya dan benar-benar mengerti jalan ceritanya. Overall, benar-benar sangat menyenangkan masuk ke dalam kisah cinta mereka dan saya tidak menyesal menontonnya. Nilai dari saya secara keseluruhan adalah 8/10.

Continue reading →
Thursday 16 April 2020

REVIEW MALAM JUMAT : SEMISTIS ITUKAH?

0 comments
Hallo. Selamat Malam. You have a great soul when you're read this. Okay, langsung aja, malam ini aku mau ngebahas soal "Friday Night" karena bertepatan juga dengan malam jumat. 

Nah sebenernya apa sih yang ngebuat orang-orang pada takut soal misteri-misteri tentang malam jumat? Well, setelah aku adakan riset, ternyata malam jumat itu sendiri tidak memiliki cerita fakta yang benar-benar terjadi. Namun, istilah ini melejit karena adanya film bertemakan malam jumat yang diperankan oleh Suzzanna di tahun 1986 berjudul "Malam Jumat Kliwon."





Sebelum itu, aku mau menjelaskan dulu apa itu kliwon. Mungkin kalau di film-film barat, "Friday Night" digambarkan dengan sosok jason yang sangat mengerikan, aku sampe ga habis pikir kenapa dia ga bisa mati padahal udah dibunuh dengan cara apa pun. Bedanya, di Indonesia tidak ada film seperti itu, hanya saja film horror bertemakan malam jumat ini memang sangat banyak. Bahkan konteks malam jumat kliwon itu sendiri sudah mistis di telinga masyarakat.

Kliwon adalah nama hari dalam sepasar atau juga disebut dengan nama pancawara, minggu yang terdiri dari lima hari dan dipakai dalam budaya Jawa dan Bali. Hari Selasa-Kliwon dinamakan hari Anggara Kasih dan dianggap sebuah hari yang istimewa dalam budaya Jawa dan Bali. Malam jumat kliwon memiliki beberapa alasan sehingga dikeramatkan oleh orang Jawa. 

Beberapa alasan yang sudah aku rangkum meliputi:

1. Malam yang punya kekuatan magis.

Konon katanya malam ini sering dilakukan aktivitas dan upacara yang dipercayai oleh legenda. Seperti memandikan keris, dan sebagainya. Kalo aku pribadi sih, justru malam yang punya kekuatan magis ini sebaiknya digunakan untuk mengaji, membaca Al-Qur'an daripada melakukan hal-hal aneh seperti pesugihan dan lain-lain. 

2. Dedemit banyak yang berkeliaran.

Dedemit atau biasa disebut dengan arwah-arwah atau hantu yang berkeliaran di lokasi-lokasi tertentu. Tentunya juga bisa ada di sekitar kita. But then again, daripada harus mengganggu balik dedemit tersebut, lebih baik kita hindari dengan mengaji, berdoa, dan melakukan sholat-sholat tertentu agar dijauhi dari dedemit.

3. Arwah leluhur pulang ke rumah.

Ini sering aku denger sih, katanya kalau orang-orang yang telah meninggal seperti kakek, nenek, dan kerabat-kerabat kita, akan datang di malam jumat (tidak hanya di malam jumat kliwon) seperti untuk melihat aktivitas kita di rumah. Aku sebenernya tidak terlalu percaya, hanya saja ibundaku sangat percaya dengan hal ini, setiap malam jumat kami bahkan dihimbau untuk mengaji dan mendoakan leluhur. "Mereka datang ke sini, melihat kita." Kira-kira respon ibundaku begitu.

4. Meninggal di malam jumat kliwon dianggap baik.

Bagi kami umat muslim, tidak hanya untuk orang Jawa, meninggal di malam jumat dan hari jumat juga bisa dikategorikan khusnul khotimah dan masuk surga. Orang-orang yang meninggal di hari tersebut juga biasanya orang yang baik. Tapi ini kembali lagi berdasarkan kepercayaan yang dianut oleh masing-masing orang.

Alasan-alasan tersebut aku rangkum dari beberapa artikel juga, seperti boombastis.com, hanya saja mereview ulang bagian-bagian mana yang aku percayai dan bisa dijadikan bahan referensi dalam artikel ini. Kalau aku pribadi, setiap malam jumat pastinya selalu mengikuti pengajian Remaja Masjid dekat rumah, yasinan, takhtim, tahlil, dan doa. Rutinitas ini kami lakukan sudah sejak lama, bahkan dari aku SMP. Karena kebetulan adanya pandemic COVID 19, jadwal libur kami yang harusnya sudah berakhir sejak seminggu yang lalu, harus diperpanjang.

Nah oleh sebab itulah, aku beserta anak rantau yang lain berdiam di rumah hingga bulan Juni itu pun sesuai arahan rektor jika covid 19 benar-benar hilang. Sedikit out of topic, jadi tadi pagi ada yang ngirim paket ke aku, paketnya berupa makanan ringan dan juga surat. Bisa kutebak itu adalah kiriman dari temanku yang di Medan, mungkin karena sudah rindu hampir sebulan tidak bertemu. Tapi aku appreciate banget, apalagi dia juga membawakan flashdisk yang berisikan film "Money Heist" yang bisa menemani kegiatan aku selama di rumah.

Well, kembali lagi ke topik kita "Friday Night" yakni malam jumat, aku cuma berpesan aja, sebenarnya gak ada yang seram dari malam-malam apapun itu, seramnya tergantung gimana kita menanggapinya, yang penting tiap malam jangan berbuat aneh-aneh dan selalu pada konteks yang baik. Bagi umat muslim, jangan lupa shalat, baca Qur'an dan jangan bolong puasanya karena sebentar lagi Ramadhan. Dan buat nonmuslim, tetap lakukan kegiatan-kegiatan ibadah lainnya dan jangan lupa juga berdoa agar virus ini secepatnya menghilang. 

Untuk menemani malam jumat kamu, dan menantang seberapa beraninya untuk nonton, aku akan memberikan beberapa film yang menjadi rujukan malam ini. 

Friday the 13th 

Film ini banyak banget sekuelnya, tapi dimulai tahun 1980 dan yang pasti seperti yang sering kita dengar, konfliknya berupa Jason, membunuh semua orang yang datang ke tempat ia berada. Sedikit review : 
Kai Bova :Being a fan of the friday the 13th franchise, my most favorite one to look back at is the first movie created in the series. I enjoyed most of the film. It was cool to see kevin bacon perform, and many other celebrities that made the movie alot better.

Malam Jumat Kliwon

Film ini sejatinya memiliki rating yang bagus dan untuk pecinta film horor Indonesia, rasanya kurang kalo ga liat akting Suzzanna di film ini.

Film Friday 13th banyak banget seriesnya jadi kalau mau nonton satu malam ga akan mungkin, jadi saran aku tiap minggu nontonnya biar ada kerjaan juga kan. Nah kayak itu aja deh yang bisa aku bahas dari Friday Night. Seterusnya kalau kalian udah baca dan mau request apa yang akan aku bahas nanti, boleh-boleh aja langsung aja hubungi sosmed aku di bagian atas yah. Don't forget to Stay At Home and keep your healthy.



Continue reading →

REVIEW FILM "KILL GAME" : SEBURUK ITUKAH?

0 comments
Halo. Selamat Malam. As usual, mungkin aku lebih sering ngereview film-film yang aku tonton tapi dengan versi aku sendiri. Sebenernya ini ga resmi sih, bukan untuk dijadiin bahan review mata pelajaran Bahasa Indonesia yah. Kali ini kita akan ngebahas film "Kill Game". Daripada berlama-lama, langsung aja, let's talk about the synopsis. 



But wait, sebelum kita membahas sinopsisnya, aku mau membahas sedikit kejanggalan pada film ini. For the rest of my life, aku baru menemukan satu film yang tidak ada di penjelasan wikipedia. Jadi selama ini kalo kita nonton film ya pasti searching filmnya kan di google, dan yang pasti google bakal nunjukin hasil teratas dalam wikipedia. Anehnya, yang muncul malah "A View To Kill (Video Game)."

Tapi tenang, aku akhirnya mendapatkan sinopsis dari website Amazon.com berikut ini:
"KILL GAME adalah kisah sekelompok anak-anak sekolah menengah yang menghibur diri mereka sendiri dengan mengolok-olok siswa dan guru yang tidak bersalah."




Penampakan cover Kill Game



Sekilas, jika dilihat dari judulnya film ini sangatlah mudah ditebak alurnya. "KILL GAME" yakni 
"Permainan pembunuhan." Dan mungkin bagi sebagian orang film ini tidak layak ditonton di bioskop karena judulnya juga tidak menarik. Mungkin kalian juga bertanya-tanya, kalau bahkan film ini tidak pernah aku tonton di bioskop, dari mana aku mendapatkan rekomendasi filmnya? 


Well, aku tidak dapat rekomendasi dari siapapun. Sebenarnya aku hanya iseng membuka channel TV dan menemukan film ini. Konfliknya bagus, dan menyimpan banyak misteri. Walaupun film ini mendapat penilaian buruk dari IMDB yang hanya 3.9/10 dan bahkan Rotten Tomatoes tidak memberi rating. 

Saking penasarannya, aku bahkan mencoba mencari tahu informasi tentang sutradara film tersebut, and here we go, Robert Mearns hanya memiliki satu film dan bahkan tidak ada informasi spesifik. Lucunya lagi, trailer film ini juga tidak ada di youtube tapi full filmnya ada. Full filmnya juga hanya ditonton 10 ribu kali serta 9 komentar dan rata-rata bahasa turki. 



Padahal aku yakin banget, film itu berbahasa Inggris dari awal sampai akhir. Horrornya dapat, hanya saja, CGInya terlalu kelihatan, tidak rapi, potongan-potongan kepalanya juga terlihat editan. Aku gabakal bilang film ini sampah kayak rating IMDB juga karena aku suka plot twistnya. Karena ternyata pembunuhnya adalah salah satu dari mereka berlima. Waw, can u imagine? 

Ending paling menyedihkan yang pernah aku lihat adalah, ketika Liam, kembaran si korban (Brandon) bullying itu tertembak oleh polisi saat menyelamatkan Beth, perempuan yang disukai Brandon. Pembunuh bertopeng itu adalah Ryan. Ryan bahkan tega membunuh pacarnya sendiri dan sahabat-sahabatnya yang lain. Actually, aku sempat kagum sih sama Ryan karena dia ganteng maksimal. Begitupun Liam dan Brandon. 


Michael Galante as Liam
Pierson Fode as Ryan
Funfact:
Ternyata Joe Adler yang berperan sebagai Nathan pernah main di film Prom dan The Maze Runner. 
Pierson Fode pernah berpacaran dengan Victoria Justice selama 2 tahun dan putus di tahun 2015.


Okay, balik lagi ke Kill Game, aku juga baru nyadar kalau pemeran Beth juga tidak banyak diketahui informasinya. Aku masih ga habis pikir sama film ini, kok bisa-bisanya pemerannya tidak ada umurnya, tidak ada asalnya, filmnya cuma dua. Dia ini tokoh utama loh, dan aku lumayan suka aktingnya apalagi pas Liam tertembak. Bahkan di scene ini aku ikutan nangis ngeliat dia teriak, "Not Him." :(


Sebenarnya, film ini banyak mengandung makna, untuk tidak sembarangan ngebully orang, atau melakukan suatu kejahatan karena kita gapernah tahu siapa yang benar-benar marah dan ingin balas dendam. Atau mungkin kita lupa kita pernah buat salah, tapi korban menyimpan trauma, dan suatu saat dia pasti menuntut maaf. Cuma lagi-lagi aku agak terganggu dengan scene potong tangan, kepala, dsb yang darahnya aja keliatan editan. Tapi sesuai dengan rating, bisa diterimalah. 

Jadi, keseluruhannya menurut aku film not bad, paling wasting time  di awal aja, dan beberapa dialog yang kurang mumpuni. Akting polisinya yang maksa banget dan sekaligus peran yang ga aku suka karena beraninya nembak Liam. Last but not least, aku baru aja nemu movie review yang bisa kamu jadikan bahan referensi, langsung klik aja di sini  atau klik website : https://crypticrock.com/kill-game-movie-review/ walaupun sebenernya tahunnya agak ambigu sih, di google katanya 2018, ada juga yang 2017 sedangkan di movie review tersebut malah tahun 2015. But it's your choice if you want to watch it or not. Don't forget to Stay At Home and keep your healthy. 😃😃


Continue reading →

Labels

Cerpen (37) Wacana (18) Artikel (12) Puisi (8) Drabble (7) Sad Story (7) Review Blog (3) Ulasan (3) Essay (2) Lagi Viral (2) Resensi (2) Review Film (2) Review Series (2) Tips (2) Biografi (1) Quotes (1)