Jauh sekali sebelum perlombaan olahraga modern masa kini, sudah ada cikal bakal lomba yang diadakan pada masa Yunani. Dan yang berlangsung saat ini adalah representasi dari referensi Olahraga Olimpiade masa dulu.
Sebagai aktivis maupun non aktivis kampus pastilah mengenal apa itu olahraga. Olahraga adalah aktivitas untuk melatih tubuh seseorang, tidak hanya secara jasmani tetapi juga secara rohani dan selain menciptakan kebugaran juga dapat menambah wawasan pengetahuan tentang olahraga yang digeluti, juga menambah pengalaman serta teman jika mengikuti suatu perlombaan atau Olimpiade. Bahkan sejak dini pun kita dilatih untuk terus berolahraga. Dalam kancah Internasional, sudah banyak olahraga-olahraga yang digeluti oleh atlit-atlit Indonesia. Nah di Indonesia sendiri ada sebuah ajang yang sudah berlangsung sejak lama pada tahun 1990 dan diselenggarakan di Yogyakarta, yakni POMNAS.
Tim Renang DKI Jakarta di POMNAS XVI
Sumber : antaranews.com
Apa sebenarnya itu POMNAS?
POMNAS atau Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional adalah ajang olahraga nasional antar provinsi untuk mahasiswa perguruan tinggi tingkat sarjana dan diploma di Indonesia. Seperti singkatannya, POMNAS hanya untuk setiap mahasiswa di seluruh Indonesia dan hanya diadakan setiap dua tahun sekali. POMNAS juga diselenggarakan berdasarkan tanggung jawab Pengurus Pusat Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia (BAPOMI). Nah dan ternyata selain didukung oleh anggaran Kemenristekdikti, ajang olahraga terbesar mahasiswa nasional ini mendapatkan dukungan dana dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Universitas Negeri Jakarta, Kementerian Pemuda dan Olahraga, BPJS Ketenagakerjaan, Telkom dan sponsor lainnya.
Saya sebagai mahasiswa aktif di salah satu kampus Sumatera Utara merasakan POMNAS begitu diminati oleh para mahasiswanya. Bahkan dua atlet renang yang diturunkan dalam POMNAS tahun ini merupakan andalan Sumut juga sejumlah atlit pelatnas yang merupakan mahasiwa akan diturunkan mewakili Sumatera Utara.
Dan menurut saya olahraga merupakan bagian hal paling penting yang harus dicanangkan di setiap daerah. Terkhususnya pelajar dan mahasiswa agar bisa menuangkan bakat-bakatnya dan menciptakan bibit unggul penerus atlet olahraga Indonesia. Karena memang di usia seperti inilah kekuatan setiap orang lebih prima dan sangat bermanfaat pula untuk latar belakang pengalaman saat kita pernah mengikuti suatu cabang olahraga maupun hal lainnya. Seperti kita tahu Susi Susanti dan suaminya juga memenangkan cabang lomba di umurnya yang masih kepala dua. Sama seperti mahasiswa pada umumnya, bukan?
Sejak tahun 1950, sudah banyak organisasi dan perkumpulan mahasiswa yang telah terbentuk serta berkembang. Bahkan POMNAS sendiri terlaksana karena adanya sejarah perjalanan BAPOMI sebagai induk olah raga kemahasiswaan di Indonesia. Sehingga di setiap daerah sudah ada perkumpulan mahasiswanya dalam menghadapi ajang olahraga nasional ini. Misalnya di Sumut ada PRSI Sumut yang dicanangkan untuk mewakili ajang olahraga renang, di Jakarta telah membentuk suatu wadah olah raga mahasiswa yaitu UFIA, di Bandung IOMA, dan di Bogor UFA. Semua perkumpulan ini tentu memiliki mahasiswa-mahasiswa aktif untuk terus diajari dan dilatih dalam mempersiapkan ajang olahraga POMNAS dan lainnya.
Selain mengasah kemampuan dalam kebugaran jasmani dan rohani, olahraga juga mampu mengeratkan tali silaturahmi dengan mengenal beberapa pesaing antar provinsi, bukan? Hal ini tentu mampu untuk membangkitkan semangat kebangsaan ketika mengetahui ternyata banyak bakat-bakat atau orang-orang hebat terpilih karena kemampuannya dalam berlatih maupun kelebihannya sejak dini. Bayangkan saja jika kita terpilih untuk mengikuti lomba yang sangat kita minati dan diizinkan untuk bersaing, lalu kita bertemu lawan yang berbeda dari 33 provinsi, dan ketika kita meraih medali, pastinya ada kebanggan tersendiri. Setiap orang menyemangati kita, bukan lagi hanya sekedar bertarung untuk diri sendiri juga membawa nama kampus dan nama provinsi.
Pastilah sangat membanggakan orang tua, pelatih, hingga aktivis-aktivis kampus akan datang menyoroti dan menunjukkan betapa bangganya orang-orang di sekitar. Dan jika kita kalah, tidak serta merta semuanya berakhir, tidak ada kata menyerah dalam kamus seorang mahasiswa. Oleh karena itu kebanyakan pemenang berasal dari pemain lama. Sangat tidak ada ruginya, bukan? Semangat kebangsaan yang ada di setiap orang khususnya mahasiswa tidak hanya tentang semangat dalam hal akademis namun juga atletis. Ketika tubuh bugar, maka pikiran pun akan jernih serta merta akademis pun tetap berjalan lancar. Bahkan dosen dalam suatu fakultas tidak mungkin melarang mahasiswanya untuk berkreasi dengan melancarkan dan meramaikan kegiatan atau ajang bergengsi seperti POMNAS.
Seperti yang diketahui, POMNAS terakhir kali dilaksanakan pada tahun 2017, yang berarti POMNAS akan digelar pada tahun ini yakni POMNAS XVI. Setiap mahasiswa pasti sudah menunggu ajang ini agar dapat menyalurkan bakat dan prestasi yang pernah dimiliki. Dan Indonesia juga butuh bibit-bibit atlet olahraga nasional untuk membuktikan bahwa Indonesia layak bersaing di Internasional khususnya bidang olahraga. Olahraga yang tidak hanya tentang berlomba, namun juga membangun semangat kebangsaan dengan saling berkomunikasi antar lawan, mengenali gerak-gerik lawan, berteman dan mengenal satu sama lain serta menambah pengalaman.
Bukankah tujuan sebagai mahasiswa untuk berkomunikasi? Berbicara mengeluarkan pendapat dan melakukan apa yang benar-benar diminati? Menunjukkan prestasi tidak hanya melulu akademis tapi di luar kampus? Untuk itu pula mahasiswa dan olahraga memang tidak dapat dipisahkan. Walaupun tidak mengikuti perlombaan, mahasiswa juga sering fitness, lari, renang, bermain bola, bermain badminton, hanya untuk bersenang-senang dan melepas penat di kampus. Lantas mengapa tidak bermain sambal menunjukkan prestasi? Dan melalui POMNAS XVI, diharapkan mahasiswa berkompetensi secara sehat dan menjadi wadah acuan bagi ajang-ajang olahraga lainnya.
Semangat buat mahasiswa! Teruslah berkarya untuk negeri!
ReplyDeleteapapun ilmunya, akan bermakna saat dinikmati bersama. akang kompetisi selain menjadikan bangga juga ajang belajar dan berbagi pengalama..
ReplyDeletelanjuut kak..
Semangat mahasiswa....
ReplyDeleteHidup mahasiswa π€
ReplyDeleteSemangat!
ReplyDeleteHidup Mahasiswa
ReplyDeleteSemangat
sukses terus !!! :)
ReplyDeleteBsering berolahragalah, agar sehat dan kuat menghadapi kenyataan. Hehee
ReplyDeleteHidup mahasiswa π
ReplyDelete