Hi Everyone! Gak terasa ya waktu cepat sekali berlalu, kalau di pikir-pikir baru kemarin kita menjadi mahasiswa baru, masih ke sana kemari, ketawa-ketiwi, gak perlu pusing masalah skripsi. Siapa di sini yang beranggapan bisa tamat 3,5 tahun? Yuk acungkan tangan. Karena nyatanya, saya sendiri pun tidak dapat merealisasikannya. Mau tahu yang lebih lucu lagi? Tamat 3,5 tahun dengan IPK 4.00. Sudah sejauh apa kehaluanmu itu?
Walaupun sebenarnya, Indeks Predikat Kumulatif di beberapa jurusan dan kampus bisa saja mudah didapatkan, tapi tidak dengan Fakultas Teknik. Jika kalian mendapatkan IPK sempurna dan tamat kurang dari empat tahun, selamat Anda benar-benar orang yang jenius. Walaupun, sebenarnya itu tergantung dosen penguji dan pembimbingmu.
Bukan bermaksud menghibur diri, tapi kenyataannya memang seperti itu, banyak orang kurang beruntung yang mendapatkan dosen killer walaupun sebenarnya dosen killer itu tidak ada. Itu hanya sebutan dari mahasiswa yang merasa dirinya teraniaya oleh dosen tersebut. Entah karena kata-katanya yang menyinggung hati, atau kesengajaan dosen dalam memperlambat mahasiswanya.
Lantas, kalian yang sudah memasuki fase semi Mahasiswa Abadi ini, merasakan hal itu atau hanya alasan saja dibalik kemalasan kalian semua? Jujur saja. Saya sendiri pun begitu, menggunakan keluarga sebagai alasan, atau uang sebagai alasan. Padahal bisa saja kan untuk sebentar kita mengabaikan keluarga dan dalam beberapa tahun ketika sudah ada penghasilan kita bisa membayar utang saat ekonomi keluarga kita runtuh seruntuh-runtuhnya.
Maaf ya, keluarga cemara dan anak orang kaya tidak diajak, karena menurutku jika punya privilage sebesar itu tidak bisa menggunakannya, sepertinya yang salah adalah diri Anda sendiri. Lebih baik Anda berkaca pada keluarga harmonis lainnya seperti Rektor yang baru saja mewisuda anaknya sendiri yang sekarang sudah S3 dan IPKnya sempurna. Siapa namanya? Nih aku kasih link beritanya, kalian baca aja sendiri. REKTOR WISUDA ANAK SENDIRI
Oh ya, aku menemukan beberapa temanku yang seperti itu, dan dengan ketidaksempurnaannya pun dia masih selalu mengejek orang lain. Kalau aku sih sering bilang, "Mentang-mentang anak orang kaya semaunya aja." Sesekali orang seperti itu, tolak saja kemauannya. Tidak semua hal bisa ia dapatkan. Mentang-mentang dari kecil dimanja sampai dia besar dia juga harus diperlakukan seperti itu? Ya mandiri dong.
Beberapa orang tidak beruntung lainnya, harus survive dengan kondisi ekonomi yang dilanda bencana, tapi apa pun itu masalah kalian, aku berharap kita semua bisa menghadapinya. Selalu semangat, kalau kehilangan semangat coba nonton film-film kesukaan kalian atau kalian juga bisa mengobrol dengan teman sekampus yang menurut kalian bisa memberikan saran tanpa membandingkan. Misal, "Kamu mending, lah aku...?" Malah adu nasib ga tuh.
Dear teman-teman sejurusan, terutama yang mengenalku, maafkan jika aku punya kesalahan-kesalahan yang memang aku punya, baik dalam materi maupun ucapan. Walaupun sebenarnya apa pun yang kalian katakan padaku seburuk apa pun itu, tidak pernah kubawa hati dan akan kulupakan begitu pun jika ingin lanjut berteman, aku akan dengan senang hati menyambut hangat tangan kalian.
Selama empat tahun berharga ini, sebenarnya lima tahun sih, dan akan berhenti sampai di situ saja karena saya tidak ingin menjadi Mahasiswa Abadi alias perempuan yang kerjanya main-main saja, kalau kata orang sih, "Dia aja bisa cepat selesai, kamu kok belum." Lalu aku hanya menghela napas dan menelan ludah, sembari bergumam, "Hidup setiap orang kan beda, Mbak. Gak ada orang yang mau telat lulus, yang ada ingin cepat kerja."
Nah, yang perlu kalian ingat dari semua ini adalah, walaupun dia duluan yang lulus, belum tentu dia duluan yang dapat kerja. Terdengar egois, tapi cuma kalimat itu yang bisa menenangkanmu, atau haruskah kujelaskan kalau "Orang yang cepat lulus saja belum tentu dapat kerja apalagi yang lama kayak kamu." Duh, kasihan ya.
But anyways, kalian yang masih mau untuk masuk Fakultas Teknik termasuk yang perempuan coba pikir-pikir lagi deh, apalagi jaman kan semakin maju, banyak juga skripsi yang punya judul yang sama, bisa jadi sepintar apa pun kalian bisa terbentur dengan yang namanya skripsi. Nyari judul itu sulit banget loh, buat kalian yang sudah terlanjur masuk, coba diresearch mulai dari sekarang judulnya, jangan sampai menyesal kaya saya ini. Setahun loh saya nyari judul, setahun bimbingan mau seminar hasil. Padahal kalau dipikir-pikir matkul saya sudah habis dari dua tahun lalu. Di saat teman saya sudah wisuda, saya masih berlalu lalang di kampus sambil ditanya, "Kapan Sidang?"
Ingin kuteriak, "Bising lu." Tapi aku hanya tertawa, kadang jika foto bersama pun lalu diupload di Instagram, mereka selalu bertanya "Kamu kapan?" Ujung-ujung2nya cuma bikin kepikiran. Tapi yaudah saya sudah beramai dengan keadaan.