Wednesday 17 June 2020

NEW NORMAL: "BAGIKU SAMA SAJA."

1 comments
Sebagai seorang manusia, kita memang tidak bisa kebal dari penyakit. Apalagi sejak adanya virus corona yang marak di Indonesia. Bahkan di semua negara. Penting bagi kita untuk tetap mengikuti aturan pemerintah, entah itu di rumah saja, atau bisa keluar dengan catatan adanya perubahan perilaku Pemerintah Indonesia telah mengumumkan rencana untuk mengimplementasikan skenario new normal dengan mempertimbangkan studi epidemiologis dan kesiapan regional.


Peraturan Pemerintah nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam rangka percepatan penanganan COVID-19 telah menyatakan, PSBB dilakukan salah satunya dengan meliburkan tempat kerja. Namun dunia kerja tidak mungkin selamanya dilakukan pembatasan, roda perekonomian harus tetap berjalan.


Nah salah satu dari new normal adalah banyak tempat-tempat seperti Mall, dibatasi prosedurnya. Artinya tidak sembarang bisa masuk, dan sebelum masuk pun, harus diperiksa agar benar-benar terbebas dari corona. Hal ini juga dilakukan dengan cara mengubah beberapa perilaku tertentu. Banyak dari kita yang masih menganggap sepele tentang kasus ini. Padahal sudah ada empat puluh ribu kasus yang ada di Indonesia.

Perubahan perilaku yang wajib diterapkan adalah dengan peduli pada diri sendiri, selalu memakai masker jika ada kebutuhan mendadak untuk keluar, selalu mencuci tangan menggunakan air bersih atau handsanitizer. Selain itu, jaga kesehatan, jangan terlalu sering begadang. Banyak hal yang bisa dikerjakan bermanfaat selama pandemic. Jadi jangan pernah menyia-nyiakan kesempatan itu.

Jika kita memiliki hobi menulis, seperti aku, kerap menuliskan pengalaman, blog, atau novel walaupun sekadar dibaca untuk diri sendiri, karena itu lebih bermanfaat daripada keluar rumah. Selain itu, aku juga belajar, untuk menyelesaikan ujian dalam keadaan daring, dan juga membantu pekerjaan di rumah. Apalagi ayahku sedang sakit, jadi kami sekeluarga berusaha untuk tidak menambah beban penyakit di rumah ini.

Selain dengan perubahan perilaku, kita juga setiap hari lebih berhemat, bukan? Apalagi khusus aku anak kuliah yang selama pandemic tidak mengeluarkan biaya untuk makan. Adapun sumber keuangan kedua aku selain dari uang bulanan orang tua yang pernah dikirim, kebetulan aku adalah seorang penerima beasiswa, jadi uang itu aku pergunakan untuk memenuhi kebutuhan daring. 

Bagiku menghemat adalah suatu godaan, banyak onlineshop yang membuat diskon besar-besaran, tapi bagi seseorang mahasiswa yang tidak punya uang bulanan, rasanya merawat diri pun, sangat susah apalagi pekerjaan orang tua juga tidak seberapa dan dalam keadaan sakit pula. Jadi, aku sekalian ingin menumpahkan keluh kesahku selama pandemic. 

Aku sudah seminggu sakit pilek, batuk, setelah sebelumnya keponakanku yang sakit. Dan itu mungkin pemicunya adalah kedekatan kami. Walaupun banyak himbauan social distancing, tapi itu tidak berlaku karena di sini pun masih zona hijau. Memang, pola pikir orang di sini masih aman-aman saja, Tapi kami juga mematuhi pemerintah, dan tidak akan masuk ke tempat yang dilarang apalagi keramaian. 

Sudah seminggu tak kunjung hilang, sejujurnya aku lebih khawatir dengan ayahku. Dia semakin hari semakin kurus. Berat badannya menyusut tiga puluh kilogram, mungkin lebih. Ayahku itu pemimpin, penggerak pekerjaannya, jadi dalam keadaan sakit pun ia ingin keluar rumah juga untuk bekerja padahal itu baik untuknya. Bersyukur, aku punya ayah yang kerja keras untuk anaknya, sudah beberapa hari ini kami makan tidak teratur, tapi ayahku masih sempat untuk memberikan makan enak. 

Sebenarnya aku juga tidak ingin memberatkan, aku hanya kadang-kadang saja minta uang jajan. Aku lebih sering menggunakan sumber keuangan keduaku, kebetulan aku punya mbanking. Bagiku new normal ataupun tidak, rasanya di kota sama saja. Karena kota ini juga termasuk zona hijau yang kalau aku lihat cafe dan supermarket, masih banyak pengunjung. 

Tapi aku berdoa, semoga di tempat lain, di kota-kota terkena COVID-19 dapat dilindungi Allah swt. Mereka diberikan ketabahan, dan juga tidak menyalahgunakan New Normal sebagai ajang untuk party. New Normal yang diberlakukan kiranya dapat membuat semua ini lebih baik. Karena bercermin dari negara lain, justru sejak adanya New Normal, maka kasus kian bertambah, bahkan yang sudah tidak ada pun, menjadi ada. Tentunya baik zona hijau maupun zona merah, harus selalu waspada terhadap pengunjung dari negara lain, atau dari kota lain. Kita tidak pernah tahu seperti apa keadaan negeri ini di masa depan, tapi semoga semuanya baik-baik saja. Seperti aku tidak tahu kondisi ayahku sekarang padahal setahun yang lalu masih sehat dan bugar.

1 comment:

Terima Kasih telah membaca. Akan sangat dihargai jika diberi kritik dan saran juga hal menarik lainnya yang akan dibahas :)

Labels

Cerpen (37) Wacana (18) Artikel (12) Puisi (8) Drabble (7) Sad Story (7) Review Blog (3) Ulasan (3) Essay (2) Lagi Viral (2) Resensi (2) Review Film (2) Review Series (2) Tips (2) Biografi (1) Quotes (1)