Friday 3 July 2020

SEBUAH MOMEN DAN RENUNGAN

0 comments
Pengalaman pertama istri melahirkan pasti banyak dirasakan oleh para suami. Bagi saya sendiri yang belum berumah tangga, tapi saya yakin bahwa ayah saya pernah merasakan saat-saat mengharukan ketika ibu melahirkan saya.

Banyak sekali mitos tentang ibu hamil juga yang bisa membuat ayah kita kadang kala bingung, banyak maunya, banyak pula pantangannya. Namun itulah pengalaman yang membuat ayah makin menyayangi ibu. Momen berkesan kehamilan dan persalinan tentunya sudah dirasakan oleh ibu saya. 

Kerap ibunda mengatakan bahwa saat itu ia sangat berjuang untuk membesarkan saya dalam perutnya selama sembilan bulan. Bukan waktu yang sebentar, jadi kalau mau melawan kepada ibu rasanya sangat kejam sekali. Ibunda melahirkan kita tanpa pernah memikirkan hidup dan mati, hanya rasa sakit yang dirasakan namun patut untuk diperjuangkan. 

Sesempurna itu perjuangan ibu sampai semuanya harus terasa hati-hati. Bahkan ibu saya juga mengakui bahwa mitos tentang ibu hamil itu benar-benar ada. Salah satunya adalah,  berbaring tengkurap membahayakan janin. Walaupun dilansir dari beberapa media elektronik bahwa janin sangat terlindungi dan tersembunyi jauh di dalam rahim yang berotot. Artinya seorang perempuan hamil dapat berbaring dan tidur di perutnya selama itu membuatnya nyaman.

Namun ibu saya mengakui bahwa ia pernah menjaga agar tidak melakukan itu. Orang jaman dulu memang sering kali percaya akan mitos. Dan beranggapan bahwa mitos itu adalah fakta. Padahal keduanya berbeda. Namun ada mitos tentang ibu hamil yang juga salah. Sepeti tidak apa jika minum alkohol sesekali, padahal ketika seorang perempuan hamil minum segelas anggur atau bir, kandungan alkoholnya akan tersalurkan ke bayi. Alkohol dapat lewat dengan bebas melalui plasenta.

Oleh karena itu pula, ibu bahkan menganggap bahwa alkohol itu tidak akan pernah baik. Ibu menghindari minuman keras, atau stress agar bayi dalam kandungan selalu nyaman. Semua hal dilakukan agar kita tetap bisa hidup dan lahir ke dunia.

Bagi saya yang bukan seorang ibu, tapi tahu betul perjuangannya. Bahkan seorang perempuan dilatih untuk menjadi seorang ibu, oleh karena itu tetap baiklah kepada orangtua, entah itu ayah atau bunda, Karena ketika ibunda melahirkan, ayahlah yang selalu berada di sampingnya. Memberikan semangat, memegang tangannya, berbagi kesedihan dan tangisan kala momen kelahiran itu akhirnya tiba.

Ibunda memang membesarkan, mengandung, tak ada yang sepadan dengan perjuangan itu sekali pun dibayar dengan uang, tapi jangan lupakan ayah, karena ia yang selalu memberi nafkah, menyenangkan ibu ketika ia hendak meminta sesuatu (mengidam), ayah pula yang akan mengazankan pertama kali ketika kita sampai ke dunia. 

Momen berkesan kelahiran adalah ketika akhirnya lega bayi yang dikandung selama ini bisa disentuh, menangis seperti bayi pada umumnya. Benar-benar usaha yang terbayar. Semuanya sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa, kehidupan di dunia sudah ditakdirkan, jadi apapun yang terjadi, semuanya adalah yang terbaik. Insha Allah, keluarga kami utuh, tidak ada yang cacat ketika lahir. Pasti ayah dan bunda sangat bersyukur ketika keempat anaknya lahir dan dibesarkan dengan penuh cinta. :)

Leave a Reply

Terima Kasih telah membaca. Akan sangat dihargai jika diberi kritik dan saran juga hal menarik lainnya yang akan dibahas :)

Labels

Cerpen (37) Wacana (18) Artikel (12) Puisi (8) Drabble (7) Sad Story (7) Review Blog (3) Ulasan (3) Essay (2) Lagi Viral (2) Resensi (2) Review Film (2) Review Series (2) Tips (2) Biografi (1) Quotes (1)