Menjelma seolah hal itu adalah yang paling utama dari setiap peristiwa.
Berdalih bahwa apa yang kulakukan adalah benar padahal nyatanya banyak yang berantakan.
Aku perlu beberapa titik di mana keindahan itu tak lagi nampak, bukan karna aku benci, tapi karna aku sadar aku tak bisa dikhianati lagi.
Begini, aku ingin bercerita perihal patah hati terburuk yang pernah aku temui. Laptop aku terendam banjir, ijazah aku juga begitu. Dan masih banyak hak lain yang membuat aku pusing karna semuanya nampak tidak baik-baik saja.
Lalu aku mengalami suatu penipuan, di mana uang ku 300ribu lenyap akibat ditipu gara-gara tergiur dengan pembelian diamond mobile legend. Belum lagi dengan penipuan akhir-akhir ini, yakni rekeningku dibobol dengan total uang hilang 999ribu menyisakan 100 ribu di rekeningku.
Aku langsung memblokir nomor kartu di atm dan menggantinya. Guess what? Ternyata banyak bangettt orang baik. Tepat malam aku curhat akan kesedihanku, dan salah satu temanku bilang, dia ingin membantuku.
Teman yang kukenal dari twitter dan membantuku dengan cuma-cuma mengganti uang itu senilai 1 juga. Aku tertegun, rasanya haru. Bahkan aku sempat meminta uang pada adikku untuk aku makan. Tak lupa, aku juga punya utang pada orang lain.
Dan aku tidak tahu apa inti dari tulisan ini, aku hanya berbagi akan kesedihanku. Di malam yang dingin, di Sibolangit, aku mengingat kenangan bagaimana aku diperlakukan semena-mena. Dibentak, dimarahi, dipermalukan. Tapi itu 2 tahun yang lalu, untungnya sekarang sudah jadi senior dan giliran kami yang begitu ke mereka. Tapi tetap saja, aku tidak tega.
Dan, ini berlangsung hingga beberapa hari ke depan. Semoga kami pulang dengan selamat:)