Sunday 17 November 2019

Sebuah Ulasan, Kebahagiaan, tidak bisa dibeli!

0 comments


Cerita pendek ini merupakan karya Achmad Ikhtiar, seorang penulis berbakat Komunitas One Day One Post.  Sebenarnya masih banyak penulis yang handal, namun kali ini aku aka Ah, ya, sekali lagi aku akan mereview dengan kemampuanku yang tidak seberapa ini. 


Kesan pertama yang dapat kuberikan tentang penyampaian oleh penulis kepadaku ialah banyaknya perulangan kata yang disebut tentang mimpi dalam cerita. Awalnya tidak tertarik hingga akhirnya mengacu pada pertanyaan paling penting dalam hidup, yakni kebahagiaan tidak bisa dibeli. Ini tentang seorang lelaki yang bermimpi tentang dirinya yang sedang bermimpi

Ini tentang seorang lelaki yang dalam mimpinya ia ingin mewujudkan kebahagiaan emaknya. Namun, alih-alih terkabul justru mimpi itu menipunya. Seperti dalam cerita juga, setelah membeli mimpi ia bermimpi menjadi orang kaya dan hendak menikahi gadis pujaannya bernama Narti, lalu mencoba mewujudkan impian emaknya untuk ibadah haji dan impian bapaknya untuk membeli kerbau. Namun, kebahagiaan yang baru saja  didapatnya berbalik 180 derajat. Ternyata emaknya terkena penipuan Perusahaan  travel haji dan Kerbau Bapaknya dicuri, Narti juga ternyata berselingkuh. Kejadian-kejadian itu membuat emak, bapak, dan tokoh aku frustasi. Apalagi terus terngiang-ngiang di telinga tokoh aku yang sedang bermimpi itu semua orang mengatakan "Kau tak bisa membeli kebahagiaan".Bahwa kebahagiaan yang ia bangun ternyata bisa mengecewakannya tanpa ia sangka dan itu cukup menjelaskan bagaimana cerpen ini berperan penting dalam kehidupan manusia.

 Cerpen ini menggunakan alur maju dan tokoh Aku sebagai tokoh utama. Gaya bahasa dan gaya bercerita penulis yang ringan tanpa banyak diksi yang rumit membuat cerpen ini mudah dicerna dan disukai. Meskipun mudah dicerna dan terkesan sederhana, tetapi cerpen ini mampu menyampaikan pesan yang dalam dan membuatku memikirkan banyak hal tentang kehidupan. 

Teksnya berulang-ulang mengacu pada mimpi, membuat kita terbawa aka suasana. Sungguh plot twist yang tanpa disangka-sangka. Semuanya terinci, tidak ada celah, dan tidak ada juga yang tidak bisa dimengerti tata bahasanya. Hampir terlihat sempurna. Sebagai seornag penulis, sangat terharu dengan tulisan yang penuh makna itu.

Pesan yang perlu disampaikan adalah seberapa keras kita membeli suatu kebahagiaan itu tidak akan bertahan lama. Apa pun yang instan, pasti akan hilang dengan instan pula. Oleh karena itu tetaplah membahagiakan orang tua, diri sendiri, tanpa membeli sesuatu yang membuang waktu. 


Leave a Reply

Terima Kasih telah membaca. Akan sangat dihargai jika diberi kritik dan saran juga hal menarik lainnya yang akan dibahas :)

Labels

Cerpen (37) Wacana (18) Artikel (12) Puisi (8) Drabble (7) Sad Story (7) Review Blog (3) Ulasan (3) Essay (2) Lagi Viral (2) Resensi (2) Review Film (2) Review Series (2) Tips (2) Biografi (1) Quotes (1)