Ingin menilai sedikit tentang demo yang sedang maraknya hari ini. Ada sebagian yang mengutarakan pendapat seperti orang cerdas, dan ada juga yang secara terang-terangan menurunkan harga dirinya. Sebut saja, ada beberapa mahasiswa yang membuat slogan-slogan bodoh yang tidak patut ditiru. Semisal, “Selangkanku bukan milik negara.” Bahkan sekarang ada video yang lagi marak-maraknya menyita perhatian media.
Diupload di twitter dengan berkata, ‘Selangkanganku Milik Pacarku, Bukan Milik Negara” Like wtf? Bagaimana seorang perempuan yang dimuliakan dari lahir, bahkan surga pun ada di telapak kaki ibu dan dengan mudahnya membeberkan secara tidak langsung bahwa ia pernah berhubungan intim dengan pacarnya.
Sebagai seorang penulis dan sebagai mahasiswa yang pernah turun ke jalan, saya juga sering melihat slogan tidak senonoh dan setiap kali ditanya kenapa bisa turun, mereka hanya mempermasalahkan bagian sexnya saja. saya juga awalnya kontra dengan RUU KUHP yang segala sesuatu urusannya diatur oleh pemerintah. Tapi jika kita telusuri lebih lanjut, RUU KUHP ini sudah ada sejak dulu, dan sekarang hanya diperbaharui saja.
Bahwa segala pasal yang tercantum, masih ada pasal pendukung lainnya. Seperti seorang suami yang memperkosa istri, dan pasal pendukungnya adalah bahwa hanya ketika istri melapor. Jadi jika tidak ada laporan pada pemerintah ya tidak ada masalah. Seperti ayam, perempuan pulang malam yang sangat membuat saya malu sekali karena pernah merasa diatur undang-undang, ternyata saya tidak baca pasal pendukungnya.
Paling memalukan sekali masalah sex ini, bahkan anak SMA yang turun sewaktu unjuk rasa hanya mengingat bagian itu saja, bahkan hanya ikut-ikutan teman. Dan Indonesia memang sampai saat ini setolol ini. Saya pertama kali turun unjuk rasa melihat semua mahasiswa dan siswa SMA lari karena gas air mata dan ditangkap polisi, tidak sadar bahwa polisi sebenarnya sudah membidik wajah mereka.
Apa tidak malu pada orang tua jika melihat anaknya viral dengan cara seperti itu? Anaknya masuk TV karena terang-terangan melakukan zina karena pacarnya, dan juga banyak tweet viral lain yang mendukung adanya LGBT dan menyalahkan Fathur selaku Ketua BEM UGM. Saya selaku pengamat, masih kurang kesadaran tentang apa-apa saja norma dan etika yang ada di Indonesia. Banyak yang selalu berlaku seperti orang Barat, tapi lupa tempat di mana ia lahir.
Bagaimana menurut kalian dengan demo kali ini? Dengan slogan-slogan yang membuat diri sendiri terlihat bodoh. Saya saja malu dengan pernah ikut bersuara tentang RUU KUHP karena kurangnya membaca. Apalagi dengan perempuan-perempuan yang demi sensasi dan demi dikatakan “Mantap” membentak pemerintah bahwa selangkangannya hanya pacarnya yang bisa mengurus. Jika ingin melihat videonya, langsung saja klik di sini.