Saturday, 21 September 2019

Seindah Kunang-Kunang [Chapter 3]

0 comments



“Ambo balum fasih bana, tapi ambo raso, ambo bisa lancar, dangakan yo4, untuk kalian, aku meminta maaf karena selama ini aku menjauh, seolah tak butuh kalian, padahal aku sangat menginginkan teman di sisiku, maafkan juga karena keegoisanku, aku jadi dianggap aneh, aku bukan tidak mau ke gereja bersama kalian, hanya saja, sekarang aku jadi mualaf, dan aku hanya perlu mengatakannya tanpa harus menjauhi. Aku benar-benar kehilangan jati diriku saat itu, tapi sekarang, aku bersyukur punya kalian, aku tahu kebahagiaan terbesar saat kau bisa bercengkrama dengan orang-orang yang tidak sesuku denganmu, dengan begitu kita bisa saling maju untuk ke depannya.”

Rey menutup ucapan itu dengan pelukan. Dia memang belum fasih, setidaknya dia berusaha membaca dari tulisannya sendiri walaupun sebagian merupakan ideku.

“Hm, Rey? Kau tahu Aldi dan Rico juga seorang muslim, kau bisa bertanya banyak hal pada mereka. Oh iya, aku minta maaf soal telur waktu itu, Haha,” tawa Dyo di ujung kalimatnya, Rey menggelengkan kepala seolah berkata tidak apa-apa tentang kejadian tempo hari itu.

“Di mana Frans?” tanya Rey sambil mencari keberadaan sepupunya itu.

Beberapa menit kemudian, terdengar tawa yang bersamaan, sembari Dyo berucap, “Kurasa, dia menemukan teman baru, David, yang beragama Buddha dan beberapa teman berbeda akidah lainnya, aku melihat toleransi yang begitu kuat, jadi kurasa tidak masalah jika ia mau bergabung bersama kami, atau bersama mereka, atau bisa saja kita yang akan bergabung dengan mereka.”

Aku menyadari kuatnya persahabatan mereka, toleransi beragama, suku, dan beberapa adat istiadat. Walaupun aku mengenal mereka sesaat, dan tanpa disengaja, tapi aku beruntung, setidaknya beberapa sikapku dapat mengubah salah satu jalan pikiran mereka. 

Aku yang bukan siapa-siapa, tapi bisa berbuat lebih dari apa-apa. Kekuatan itu terus tumbuh, merekah, dan tidak tertandingi luasnya. Kala itu saat kulihat, mereka berjalan bersama, aku tidak melihat Reynaldi yang culun, Dyo yang terkenal perkasa, dan kelompok yang hanya berjumlah empat orang.

***
Wait for the last chapter...

#RWCOdopBatch7
#OneDayOnePost

Leave a Reply

Terima Kasih telah membaca. Akan sangat dihargai jika diberi kritik dan saran juga hal menarik lainnya yang akan dibahas :)

Labels

Cerpen (37) Wacana (18) Artikel (12) Puisi (8) Drabble (7) Sad Story (7) Review Blog (3) Ulasan (3) Essay (2) Lagi Viral (2) Resensi (2) Review Film (2) Review Series (2) Tips (2) Biografi (1) Quotes (1)