Saya sewaktu SMA juga punya grup semacam RWC Odop ini, bedanya tidak tiap hari postnya melainkan setiap ada tantangan saja. Orang-orangnya sangat baik, dan juga ramah. Mereka selalu mengerti bahwa aku dulu tidak ada laptop sama sekali dan handphone aku juga bisa tidak seperti android sekarang.
Selalu menunggu tantangan dan memberikan terbaik untuk mendapatkan koin LINE. Yap, di jaman itu memang LINE sangat berkembang dibanding Whatsapp.
Nah sejak aku mengikuti Metisazia ada beberapa kelemahan yang bisa aku jabarkan.Ketika kita mengetahui ada beberapa kekurangan dalam Metisazia dan kita tetap masih bertahan di dalamnya.
Kekuranganyang pertama ialah kekurangan anggota. Dalam setiap grup maupun organisasi pastinya membutuhkan banyak anggota. Entah itu suatu kebetulan atau bukan, tapi suatu grup maupun komunitas akan lebih bagus bila memiliki banyak anggota.
Di samping memiliki banyak anggota akan dapat mempublikasikan bagaimana Metisazia, juga akan membuat orang yakin bahwa grup kepenulisan ini tidak main-main. Banyak orang di luar sana yang berpikir bahwa grup kepenulisan Metisazia seperti grup-grup lainnya yang sekadar kenalan, chattingan, dan tidak terdapat peraturan.
Cara memperbaiki yang seperti ini sangat mudah, admin-admin sebaiknya lebih sering lagi mempromosikan Metisazia bila ada waktu luang. Jangan terlalu banyak syarat, karena sebagian orang pasti berpikir dua kali untuk melakukan hal yang membuang-buang waktu itu. Seperti mengirim screenshot, bagikan postingan di timeline. Jujur saja, saya mengenal Metisazia dari wattpad.
Metisazia pada saat itu membuka anggota baru dan saya ikut serta dengan hanya mencantumkan nama dan id line di komentar postingan tersebut. It’s very simple...
Tapisaya tidak menyangka bahwa Metisazia masih mengadakan interview dan kerjasama sesama anggota. Dan itu yang sebenarnya membawa banyak anggota yang ingin bergabung.
Banyak grup kepenulisan seperti Diversity Writers or some others dan saya langsung tidak selera melihat persyaratan yang cukup banyak.
Kekurangan yang kedua, walau pun ini bagus, tapi akan banyak anggota yang keluar dengan deadline yang mepet. Sejujurnya, tidak terlalu. Tapi terkadang, saya risih dengan surprise. Ya, ini pendapat saya tersendiri. Tapi terkadang ada alasan saya tidak bisa mengikuti jadwal dan tidak sempat izin karena handphone saya pun kadang-kadang rusak. Ini juga baru pecah layarnya.
Saya senang diberi surprise menulis. Saya suka sekali ada event menulis karena dari dulu memang itu yang saya butuhkan. Tapi karena kita harus mengikuti jadwal yang kadang-kadang bertentangan dengan jadwal sekolah, saya tidak sempat memberitahukannya.
Cara memperbaikinya dengan memaklumi orang-orang yang seperti itu agar grup Metisazia tidak berjalan di tempat.
Ketiga, Metisazia selalu membuat note dengan ketentuan agar mengirimkannya segera kalau tidak akan di kick selamanya. Sejujurnya itu mengganggu. Saya berharap ada dispensasi juga bagi yang telat mengirim dengan alasan yang jelas.
Cara memperbaikinya, notenya agak diganti dan tidak terlalu fokus di bagian kicknya.
Cukup sekian.
Wah, saya baru tahu mbak ada grup Metisazia...
ReplyDeleteItu grupnya siapapun bisa, atau hanya daerah tertentu?
Pengalaman yang sangat berharga ya mbak
ReplyDeleteapakah sampai sekarng grup tsb masih eksis kak di Sekolah mba? wahh.. bisa tuh mbas ulis jadi advisornya ^^ oiya sedikit saran ada dua kata yang harus dipisahkan oleh spasi mba hehe seperti "Kekuranganyang" dan "Tapisaya" ^^ semangat mbak,
ReplyDelete